HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel baru saja mengungkapkan janji mereka untuk semakin mengintensifkan serangan darat mereka di Rafah. Keputusan Israel ini tentu saja berbanding terbalik dengan peringatan dunia internasional agar mereka menghentikan serangan di Palestina.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa akan ada pasukan tambahan dari mereka yang memasuki wilayah Rafah.
Tanpa rasa ragu, ia menjelaskan bahwa akan ada penyerangan yang meningkat di wilayah yang sudah menjatuhkan banyak korban tersebut.
“Ratusan sasaran telah diserang dan pasukan kami sedang bermanuver di daerah itu,” kata Gallant, dikutip Holopis.com, Jum’at (17/5).
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sempat menjelaskan bahwa pertempuran mereka di Rafah sangatlah penting.
Ia mengatakan serangan di Rafah sebagai cara mereka untuk membantai Hamas sampai ke akar-akarnya agar kejadian 7 Oktober tidak terulang lagi.
“Pertempuran di Rafah sangat penting, ini bukan hanya sisa batalion mereka, tetapi juga seperti saluran oksigen bagi mereka untuk melarikan diri,” jelasnya.
Dunia internasional saat ini sudah menekan Israel agar mereka menghentikan serangan di Palestina. Gerakan-gerakan masyarakat di dunia pun semakin gencar menekan Israel agar menghentikan serangan.
Mulai dari boikot besar-besaran, hingga aksi demo yang dilakukan di universitas-universitas ternama Amerika Serikat.
Sebagai informasi, serangan Hamas pada 7 Oktober telah menyebabkan 1.170 warga Israel meninggal dunia. Sementara serangan balasan yang dilakukan Israel di Palestina saat ini sudah menewaskan setidaknya lebih dari 35.000 orang, dimana sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.