HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pernahkah Sobat Holopis mengamati bahwa pria cenderung lebih manja dan rewel saat demam atau flu, dibandingkan dengan wanita?
Fenomena ini memang sering terjadi dan menimbulkan pertanyaan, mengapa pria lebih manja saat sakit? Terdapat beberapa penjelasan ilmiah yang dapat membantu kita memahami fenomena ini:
Perbedaan Hormon
Studi menunjukkan bahwa wanita memiliki kadar hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi, yang dapat membantu mereka lebih tahan terhadap rasa sakit dan inflamasi.
Di sisi lain, pria memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi, yang dapat membuat mereka lebih sensitif terhadap rasa sakit dan kelelahan saat sakit.
Sistem Kekebalan Tubuh
Wanita umumnya memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat dibandingkan pria. Hal ini membuat mereka lebih mampu melawan infeksi dan pulih lebih cepat dari penyakit.
Sedangkan pria lebih rentan terhadap infeksi dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Peran Gender
Stereotip gender dan norma sosial dapat memainkan peran dalam bagaimana pria dan wanita mengekspresikan rasa sakit dan kelemahan. Pria mungkin merasa malu atau tidak pantas untuk menunjukkan kelemahan.
Hal tersebut yang membuat pria cenderung lebih manja dan rewel saat sakit sebagai cara untuk mendapatkan perhatian dan bantuan.
Faktor Psikologis
Penelitian menunjukkan bahwa pria lebih mudah mengalami stres dan kecemasan saat sakit, yang dapat memperburuk gejala mereka. Sedangkan wanita, lebih mampu mengelola stres dan kecemasan, sehingga mereka mungkin tidak menunjukkan gejala yang sama parah.
Perilaku Pengasuhan
Cara pria dan wanita dibesarkan dan diasuh dapat memengaruhi bagaimana mereka mengekspresikan rasa sakit dan kelemahan.
Anak laki-laki mungkin didorong untuk menjadi “tangguh” dan tidak menunjukkan kelemahan, sementara anak perempuan mungkin lebih bebas untuk mengekspresikan emosi mereka.
Penting untuk dicatat, bahwa tidak semua pria dan wanita akan mengalami penyakit dengan cara yang sama. Faktor individu seperti kepribadian, riwayat kesehatan, dan gaya hidup juga dapat memengaruhi bagaimana seseorang menangani penyakit.