HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Keluarga Internasional atau International Day of Families diperingati pada 15 Mei di setiap tahunnya. Ada pun hari besar tersebut diperingati untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya arti sebuah keluarga di kehidupan kita.
Lantas, seperti apa sejarah Hari Keluarga Internasional?
Dikutip Holopis.com dari situs resmi PBB, selama tahun 1980-an, Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai memusatkan perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan keluarga. Pada tahun 1983, berdasarkan rekomendasi Dewan Ekonomi dan Sosial, Komisi Pembangunan Sosial dalam resolusinya tentang Peran Keluarga dalam Proses Pembangunan, meminta Sekretaris Jenderal untuk meningkatkan kesadaran di antara para pembuat keputusan dan publik tentang masalah dan kebutuhan keluarga, serta cara-cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Kemudian pada 29 Mei 1985, Dewan mengundang Majelis Umum untuk mempertimbangkan kemungkinan memasukkan dalam agenda sementara sesi ke-41 berjudul “Keluarga dalam proses pembangunan”, dengan pandangan untuk mempertimbangkan meminta Sekretaris Jenderal untuk memulai proses pengembangan kesadaran global tentang isu-isu yang terlibat, diarahkan kepada Pemerintah, organisasi antar pemerintah dan non-pemerintah dan opini publik.
Kemudian, berdasarkan rekomendasi dari Komisi Pembangunan Sosial, yang dirumuskan dalam sesi putaran ke-30, Majelis mengundang semua Negara untuk menyampaikan pandangan mereka tentang kemungkinan proklamasi tahun keluarga internasional dan untuk memberikan komentar dan proposal mereka.
Kemudian di tahun 1993, Majelis Umum melalui sebuah resolusi (A/RES/47/237) memutuskan bahwa 15 Mei diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional, dan akan diperingati di setiap tahunnya.
Hari ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu yang berkaitan dengan keluarga dan untuk meningkatkan pengetahuan tentang proses sosial, ekonomi dan demografi yang mempengaruhi keluarga.
Tema Hari Keluarga Internasional 2024
Hari Keluarga Internasional 2024 mengusung tema ‘Families and Climate Change’.
Tema kali ini diusung seiring dengan dampak yang terjadi akibat perubahan iklim, dimana cuaca yang tidak menentu menyebabkan sejumlah bencana seperti banjir, angin topan dan lain-lain, sehingga menyebabkan menurunnya produktivitas pertanian.
Seiring dengan hal itu, keluarga menjadi penting, terutama pendidkan keluarga perlu dikedepankan agar bisa memperhatikan perubahan iklim tersebut, mulai dari hal kebiasaan konsumsi, hingga mewariskan nilai-nilai baik tentang kesadaran iklim.
