HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kelompok Hamas mengatakan bahwa upaya dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata antara pihak mereka dan Israel di Palestina sudah gagal dan kembali lagi ke titik awal.
Hal itu karena Israel menolak rencana mediator internasional dan tetap melancarkan serangan besar-besaran di Rafah, yang menggunakan wilayah terakhir yang aman di Palestina.
Namun, Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan akan tetap berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina.
“(Kami akan) berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina lainnya mengenai strategi perundingan untuk menghentikan perang tujuh bulan,” demikian pesan dari Hamas, dikutip Holopis.com, Sabtu (11/5).
Serangan dari Israel pun lagi-lagi telah menyebabkan ancaman terhadap orang-orang tak berdosa di sana.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan bahwa bantuan untuk Gaza bisa terhenti karena Israel telah mengambil alih penyeberangan Rafah antara Gaza dan Mesir.
Padahal jalur itu sangat penting utnuk pasukan ke daerah kantong Palestina yang hancur.
Dubes Palestina untuk Indonesia Sebut Israel Memang Tak Mau Damai
Tak ditemukannya perjanjian gencatan senjata karena Israel membuat banyak pihak geram. Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al-Shun dalam pernyataannya mengatakan bahwa Israel memang sengaja tak mau mendengarkan desakan komunitas internasional untuk berhenti menyerang Palestina.
Menurutnya, Israel memang belum siap berdamai dan akan terus menolak perdamaian.
Israel tidak siap, Israel bergerak untuk melawan perdamaian, ini selalu menjadi pernyataan saya,” kata Zuhair di Kedutaan Besar Palestina, Jakarta.
Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, saat ini Israel telah menyerang Rafah yang merupakan wilayah aman terakhir di Palestina sejak mereka dibombardir habis-habisan selama 7 bulan terakhir.
Warga Palestina sebelumnya sudah diusir dari Rafah, yang merupakan wilayah perbatasan dengan Mesir. Sementara itu, warga Palestina sudah tidak ada tempat lagi untuk berlindung.