HOLOPIS.COM, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap masih ada setidaknya 7,2 juta penduduk Indonesia yang masih menganggur per Februari 2024. Namun jumlah tersebut mengalami penurunan sebanyak 790 ribu orang bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Pada Februari 2024 terdapat 7,20 penganggur Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,82 persen, angka ini lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya,” kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers yang dikutip Holopis.com, Senin (6/5).
Dari sisi jumlah, Amalia mengungkap bahwa angka angka pengangguran Indonesia sebelum pandemi Covid-19 sebenarnya masih lebih rendah, dimana tepatnya pada Februari 2024 jumlah pengangguran di Indonesia tercatat hanya sebanyak 6,93 juta orang.
Meski begitu, penurunan TPT baik penduduk laki laki dan perempuan di perkotaan maupun pedesaan konsisten mengalami penurunan dan lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi COVID-19.
Indonesia sendiri memiliki 214 juta penduduk usia kerja, jumlah tersebut meningkat sebesar 2,41 juta orang jika dibandingkan dengan periode Februari 2023. Jika dibandingkan tahun lalu, angkatan kerja mencapai 149,38 juta orang, atau bertambah 2,76 juta orang.
“Bukan angkatan kerja (BAK) mencapai 64,62 juta orang atau lebih rendah sekitar 0,35 juta orang yang kira kira turun 0,54 persen. Angkatan kerja tersebut tidak semua terserap di pasar kerja, sehingga terdapat pengangguran sebanyak 7,20 juta orang” jelasnya.
Dengan demikian, jumlah penduduk yang bekerja, mencapai 142,18 juta orang bertambah sebanyak 3,55 juta orang atau naik 2,56 persen dibandingkan Februari 2023.
“Maka penduduk yang bekerja ini terdiri atas pekerja penuh 93,27 juta orang bertambah 1,11 juta orang atau naik 1,20 persen, kedua pekerja paruh waktu sebanyak 36,80 juta orang yang berkurang 0,08 juta orang atau turun sebesar 0,22 persen, ketiga setengah pengangguran sebanyak 12,11 juta orang bertambah 2,5 juta orang atau naik 26,28 persen,” pungkasnya.