HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, bahwa globalisasi di luar semakin tajam dan menyeramkan. Sehingga harus diwaspadai oleh para pelaku ekonomi.

“Kalau kita lihat sekarang globalisasi makin seram, kita sudah bicara melihat bagaimana tahun depan yang namanya ekonomi ini cukup menantang,” kata Erick dalam keterangannya, Minggu (5/5) yang dikutip Holopis.com.

Sebagai buktinya, Erick mengatakan kondisi perekonomian global semakin menantang, dimana sudah terjadi perang tarif antara Eropa, Amerika, dan China.

“Sudah terjadi mulai perang tarif antara Eropa, China Amerika, bukan nggak mungkin kita juga nanti ditarifkan barang-barang kita,” tutur Erick.

Dia pun mengakui, bahwa perang tarif tersebut menjadi ancaman serius bagi Indonesia. Sebab ia tidak menutup kemungkinan perang tarif itu juga akan dialami oleh Indonesia.

Jika hal tersebut terjadi, lanjut Erick, tentu akan berdampak negatif pada neraca perdagangan Indonesia yang berhasil mencatatkan surplus selama 47 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

“Mereka bisa saja mengenakan tarif akan produk – produk kita. Artinya, (neraca) perdagangan pun, yang tadinya surplus, nanti bisa saja tertekan,” ujarnya.

Erick pun menegaskan, perekonomian membutuhkan sebuah kepastian karena persaingan antar negara ke depan akan menjadi semakin tajam dan kejam.

“Nah di sinilah hal yang saya rasa tahun depan tidak mudah, ekonomi harus menjadi sebuah kepastian dan persaingan pada dunia semakin tajam dan kejam,” tegas Erick.