Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Habib Syakur Nilai Densus 88 Perangi Teroris, Bukan Perangi Islam

JAKARTA, HOLOPIS.COM Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa peran Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri dan berbagai jajaran aoarat kemanan yang fokus melakukan pemberantasan terorisme tidak sedang memusui Islam. Akan tetapi mereka menindak para radikalis yang justru merusak Islam dengan gerakan esktremis dan terorisnya itu.

“Yang diperangi itu bukan Islamnya, tapi orang-orang yang perilaku dan pemahaman terorismenya,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Kamis (14/10).

Ia menegaskan bahwa ada pemikiran yang sesat ketika ada orang-orang yang menganggap Densus 88 Antiteror maupun BNPT sedang memelihara islamophobia dengan menjalankan tugasnya memberantas dan menanggulangi terorisme di Indonesia.

“Islamophobia seperti apa maksudnya, mereka bicara HAM, itu nggak ada kaitannya. Kita clear di sini bahwa teroris bukan Islam. Jadi jangan dipelintir memberantas terorisme dan radikalisme malah dianggap Islamophobia,” tegasnya.

Bagi Habib Syakur, terorisme bukan ajaran agama Islam maupun agama-agama lainnya yang diakui oleh Indonesia. Justru kelompok tersebut malah merusak Islam dengan aksi-aksi pelanggaran hukumnya yang melakukan aksi terorisme, radikalisme dan intoleran di kalangan masyarakat Indonesia.

Jika benar kelompok radikalis itu adalah muslim yang baik, maka ajaran dan syariat Nabi Muhammad SAW yang diikuti, bukan menciptakan bom lalu meneror orang lain apalagi sampai melakukan aksi bom bunuh diri.

“Islam yang kita jalani adalah Islam ajaran Nabi Muhammad. Kalau yang lain saya nggak tahu. Karena Islam Nabi Muhammad itu Islam yang rahmatan lil alamin, penuh kasih sayang dan cinta kasih,” paparnya.

Tokoh agama asal Jawa Timur ini sepakat Densus 88 dan BNPT melanjutkan kinerjanya menanggulangi terorisme. Bahkan ia meminta agar progresnya diperkuat dan dipertegas agar tidak ada lagi pemikiran dan perilaku teroris dan radikalis tumbuh kembang di NKRI.

“Kenapa harus diberenguskan, agar ada efek jera. Yang melakukan perlawanan itu yang menunggangi atasnama Islam terpengaruh untuk berontak negara,” paparnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Bos Pajak Bantah Ada Kebocoran Data NPWP dari Sistem DJP

Direktur Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Suryo Utomo membantah adanya indikasi kebocoran dara langsung dari sistem di Direktorat Jenderal Pajak atau DJP, utamanya perihal dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan wajib pajak.

Kapolri Dituntut Cobot Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Serdadu Muda Nusantara (Sedara) melakukan aksi...

APBMI Pastikan Bisnis Batu Bara Tan Paulin Tak Ada Campur Tangan Rita Widyasari

Pengusaha batubara Tan Paulin disebut menjalankan bisnis batu bara secara profesional.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru