Selasa, 17 September 2024
Selasa, 17 September 2024
NewsEkobizKalah dari Malaysia, Microsoft Cuma Berani Janjikan Investasi Rp 27,6 Triliun di...

Kalah dari Malaysia, Microsoft Cuma Berani Janjikan Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perusahaan teknologi multinasional Microsoft nampaknya tak cukup berani berinvestasi besar di Indonesia, dimana mereka hanya mampu menjanjikan investasi sebesar US$1,7 miliar atau sekitar Rp27,6 triliun.

Angka tersebut masih kalah besar jika dibandingkan dengan nilai investasi yang dijanjikan Microsoft kepada Malaysia yakni sebesar US$2,2 miliar atau sekitar Rp35,4 triliun selama empat tahun kedepan.

Chairman yang sekaligus CEO Microsoft, Satya Nadella mengatakan, bahwa nilai investasi yang ditanamkan di negeri Jiran itu untuk membangun infrastruktur cloud dan AI di Malaysia selama empat tahun ke depan.

Selain itu, kucuran modal itu juga untuk memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Malaysia terkait pembangunan Pusat Keunggulan AI nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber, serta sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas pengembang Malaysia.

Nadella menegaskan, investasi ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk mengembangkan Malaysia sebagai pusat komputasi awan dan teknologi canggih terkait lainnya, termasuk AI generatif.

“Kami berkomitmen untuk mendukung transformasi AI Malaysia dan memastikan manfaatnya dirasakan oleh semua warga Malaysia,” kata Nadella dalam keterangan tertulis yang dikutip Holopis.com, Jumat (3/4).

Adapun sebelumnya, Microsoft diketahui telah menjanjikan investasi sekitar Rp 27,6 triliun di Indonesia. Komitmen investasi itu disampaikan saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menuturkan, investasi tersebut rencananya digunakan untuk pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan komputasi awan (cloud).

Budi menyebut, investasi ini akan membuka peluang bagi anak bangsa untuk menjadi pelaku kemajuan teknologi di kancah global.

“Keuntungan Indonesia adalah Indonesia menjadi bagian dari ekosistem digital global. Apalagi AI ini bisa menjadi sesuatu yang sangat penting di masa depan,” jelas Budi, Selasa (30/4).

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

OJK Catat Total Kredit Berkelanjutan Perbankan Rp 1.959 Triliun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan total kredit atau pembiayaan berkelanjutan Perbankan yang telah disalurkan hingga tahun 2023 mencapai Rp 1.959 triliun.

Pasar Modal Sepekan, Ada Pencatatan 1 Obligasi di BEI

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja pasar modal di Indonesia selama sepekan terakhir, atau selama periode 9 - 13 September 2024 mengalami peningkatan. Dimana pada periode tersebut, terdapat 1 pencatatan obligasi di pasar modal.

Asmindo Sebut Pembangunan IKN Jadi Berkah Bagi Industri Mebel

Program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa angin segar bagi para pelaku usaha, khususnya para pelaku Usaha Kecil Menegah (UKM) di industri mebel dan kerajinan dalam negeri.

Panas! Arsjad Rasjid Diusir dari Menara Kadin

Tensi di internal Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kini semakin memanas, setelah perhelata Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu (14/9).