JAKARTA, HOLOPIS.COM – Para ilmuwan dari BPOM Amerika Serikat (Food and Drug Administration) mengatakan bahwa vaksin Covid-19 Moderna tidak memenuhi kriteria untuk dijadikan vaksin booster.

Hal tersebut dikarenakan efikasi dari dua dosis vaksin ini tetap berdampak kuat.

Staf dari FDA mengatakan, sebuah data menunjukkan booster dari vaksin Moderna memang memberikan antibodi yang baik, namun perbedaan tingkatan antibodi tidak terlalu terlihat, terutama bagi mereka yang sudah pada tingkatan antibodi tinggi.

Dilansir dari Reuters, FDA biasanya selalu mengikuti masukan dari para ahli, meskipun tidak selalu dilalukan.

“Ada peningkatan karena booster itu sudah pasti. Apakah itu cukup? Belum tahu. Tidak ada jumlah standar peningkatan uang diketahui, dan juga belum jelas berapa banyak peningkatan yang diberikan berdasarkan penelitian” kata John Moore, profesor mikrobiologi dan imunologi di Weill Cornell Medical College di New York.

Moderna saat ini tengah mencari otorisasi untuk dosis booster 50 mikrogram, yaitu setengah dari kekuatan vaksin asli yang diberikan dalam dua suntikan dengan jarak sekitar empat minggu.