JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kementerian Kesehatan RI akan melakukan integrasi data antara aplikasi PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna bagi calon jemaah umrah asal Indonesia.

Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama, Nur Arifin mengatakan Upaya ini dilakukan agar barcode atau kode batang vaksin milik calon jemaah umrah nantinya bisa terbaca oleh mesin pindai di Arab Saudi saat penyelenggaraan ibadah umrah.

“Dalam rapat juga diinformasikan bahwa saat ini Kemenkes RI sedang berkoordinasi dengan otoritas Arab Saudi terkait integrasi data PeduliLindungi dengan aplikasi Tawakalna,” kata Nur, Rabu (13/10).

Diketahui, Tawakalna merupakan aplikasi resmi yang disetujui oleh Kerajaan Saudi untuk membatasi penularan virus corona bagi warga di negara tersebut. Aplikasi yang sudah diluncurkan sejak Juni 2020 lalu itu memiliki fitur sebagai “paspor kesehatan” online terkait vaksin dan mengelola perizinan selama jam malam yang berlaku di Arab Saudi.

Lebih lanjut, Nur menekankan bahwa aspek akses data dan penggunaan aplikasi sangat penting dalam mempersiapkan teknis penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Sebab, umrah akan banyak memanfaatkan layanan sistem informasi.

“Alhamdulillah, kita sampai pada kesepakatan, Kemenkes setuju untuk membuka data pada aplikasi Pedulilindungi dalam rangka mendukung penyelenggaraan ibadah umrah,” kata Nur Arifin.

“Kemenkes akan menyediakan fasilitas website tertentu bagi publik untuk dapat mengakses data sertifikat vaksin dalam aplikasi Pedulilindungi, saat QR Code dilakukan scanning,” sambungnya.