HOLOPIS.COM, JAKARTA – Serangan roket Iran yang mengarah ke kawasan penduduk Israel pada hari Sabtu (13/4) kemarin memicu perbincangan banyak kalangan. Apalagi serangan terhadap Israel tersebut tampak memberikan pembelaan tersendiri kepada Palestina, walaupun tujuan utama serangan itu adalah aksi balasan karena militer zionis Israel melakukan serangan misil kepada konsultan Iran di Damaskus.
Salah satu yang diperbincangkan publik adalah sikap politik dan kemanusiaan yang dilakukan oleh bos besar brand clothing warehouse raksasa, Uniqlo. Di mana sang CEO Uniqlo yakni Tadashi Yanai, adalah seklain banyak tokoh dan pebisnis dunia yang pro terhadap Palestina.
Dalam sebuah kesempatan, Yanai menegaskan bahwa Uniqlo akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan mendukung perjuangan rakyat Palestina atas serangan militer zionis Israel yang dilancarkan selama ini.
“Penting untuk tidak melupakan penderitaan rakyat Palestina,” ujar Yanai dalam sebuah wawancara baru-baru ini yang dikutip Holopis.com.
“Uniqlo akan terus melakukan apa yang kami bisa untuk membantu mereka hidup yang lebih baik,” sambungnya.
Yanai dan Uniqlo memang memiliki sejarah panjang dalam membantu Palestina. Sejak tahun 2001, perusahaan ini telah memberikan donasi dan bantuan kemanusiaan secara konsisten untuk pengungsi Palestina di berbagai wilayah. Bantuan ini berupa pakaian, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya.
Pada tahun 2021, di tengah konflik Israel-Palestina, Uniqlo kembali memberikan donasi USD 1 juta untuk membantu rakyat Palestina yang terkena dampak.
“Kami merasa terpanggil untuk membantu mereka yang paling membutuhkan,” kata Yanai.
“Kami berharap bantuan ini dapat meringankan penderitaan mereka dan memberikan mereka sedikit harapan untuk masa depan,” imbuhnya.
Pun demikian, apa yang dilakukan oleh Yanai dan brand Uniqlo mendapatkan berbagai ragam sikap dari publik, baik yang pro maupun yang kontra terhadapnya.
Sosok Tadashi Yanai
Siapa sih yang tidak kenal dengan brand Uniqlo. Anak-anak Gen Z dan Milenial perkotaan khususnya pasti sangat familiar dengan brand clothing daur ulang ini. Lantas, siapa sosok di balik Uniqlo, ia adalah orang paling kaya di Jepang, Tadashi Yanai. Ia memiliki kekayaan senilai US$43,8 miliar atau setara dengan Rp687,54 triliun.
Tadashi Yanai merupakan seorang pria kelahiran Yamaguchi, Jepang, pada 7 Februari 1949. Sejak kecil, ia tinggal bersama orang tuanya yang memiliki toko pakaian di Prefektur Yamaguchi, barat daya Jepang.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi dan politik dari Universitas Waseda pada 1971, Yanai memulai kariernya dengan menjual alat-alat dapur dan pakaian pria di supermarket Jusco.
Pada 1984, Yanai kemudian mendirikan usahanya sendiri dengan nama Unique Clothing Warehouse di Hiroshima yang kemudian berganti nama menjadi Uniqlo.
Pada 1991, dia mengubah perusahaan ayahnya, yang semula namanya Ogori Shoji menjadi Fast Retailing. Sesuai namanya, Fast Retailing pun menjadi peritel dengan tercepat di Jepang yang berhasil membuka lebih dari 100 toko dalam tiga tahun.
Sebagian besar kekayaan Yanai diperoleh dari sahamnya di Fast Retailing, perusahaan induk Uniqlo.
Melansir Bloomberg berdasarkan situs resminya, Fast Retailing sendiri merupakan peritel pakaian terbesar di Asia dengan lebih dari 2.400 toko yang tersebar di berbagai negara. Fast Retailing juga memegang sejumlah brand lainnya seperti Theory, Helmut Lang, J. Brand, dan GU.