HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel melanjutkan serangan mereka ke Rafah, lokasi terakhir Gaza yang masih belum diserang dan merupakan tempat perlindungan masyarakat di Jalur Gaza. Israel mengebom setidaknya empat rumah dan meningkatkan ketakutan jutaan warga Palestina.

Seorang warga bernama Mussa Dhaheer menyaksikan langsung kehancuran yang ada di sekitar rumahnya. Ia pun terbangun karena mendengar sebuah ledakan.

“Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya tidak tahu harus berkata apa. Saya tidak bisa memahami apa yang terjadi,” kata Mussa kepada awak media di lokasi, dikutip Holopis.com, Kamis (28/3).

Sementara itu di lokasi pengeboman lainnya, Jamis Abu Houri mengatakan bahwa serangan yang intens bisa dibilang menjadi cara Israel untuk menghina resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata.

“Pemboman semakin meningkat, dan mereka mengancam kami dengan serangan,” kata Jamis.

Amerika Serikat Mulai Khawatir dengan Sikap Israel

Sementara itu Amerika Serikat mulai menunjukkan kekhawatiran mereka melihat sekutu Israel yang semakin ganas menyerang Palestina. Beberapa kali Amerika meminta Israel untuk melakukan gencatan senjata khususnya di bulan Ramadan.

Namun, seorang pejabat AS mengatakan bahwa Israel sudah meminta penjadwalan ulang pertemuan di Washington untuk membahas rencana di Rafah.

Penjadwalan ulang terjadi ketika Benjamin Netanyahu tiba-tiba membayarkan rencana pembahasan resolusi gencatan senjata Gaza oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.