JAKARTA, HOLOPIS.COMMantan juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek “Uki” Prayudi menilai bahwa proyek pagelaran balapan mobil listrik Formula E terlalu dipaksakan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Pasalnya, sejauh ini menurut hemat Uki, proyek tersebut belum memenuhi syarat untuk dilaksanakan.

“Ijin lokasi belum dapet, uji kelayakan belom kelar, kajiannya belum ada, venue belum pasti; tapi uang udah dikucurin ratusan miliar bahkan triliunan dan ngotot mau diadakan tahun depan,” kata Uki, Kamis (7/10).

Sayangnya, beberapa aspek yang disebutkannya itu sama sekali belum bisa dijelaskan secara gamblang dan detail oleh Pemprov DKI Jakarta.

Bahkan melalui hak interpelasi pun, Gubernur DKI Jakarta belum bersedia untuk membukanya di depan forum dewan dalam rapat paripurna.

Kondisi inilah yang membuat Uki bertanya-tanya, sebenarnya proyek Formula E ini untuk kepentingan siapa.

“Diminta jelaskan, takut. Maksa banget gini, untuk kepentingan siapa?,” ujarnya.

Formula E Batal di Monas

Perlu diketahui, bahwa sejauh ini belum ada penjelasan secara utuh kajian dan uji kelayakan dari program Formula E yang sebelumnya menjadi projek unggulan Anies Baswedan setelah ia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Rencananya, kegiatan Formula E tersebut bakal digelar di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas). Namun dewasa ini, kabar itu berubah dan area sirkuit Formula E rencananya dipindah ke kawasan lain karena terbentur oleh perizinan.

Hal ini seperti yang diutarakan oleh Direktur Jakarta Propertindo (JakPro) Gunung Kartiko. Ia memastikan bahwa pagelaran Formula E tetap lanjut. Sementara untuk venue, pihaknya kini tengah menyiapkan lima calon spot untuk ajang Formula E tersebut.

“Venue yang jelas bukan di Monas, itu saja cluenya,” kata Gunung Kartiko kepada wartawan, Rabu (6/10).

Gunung membenarkan bahwa hingga sampai saat ini, lokasi Formula E di Monas masih terkendala oleh perizinan dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, JakPro memutuskan mencari lokasi lainnya yang tetap menunjukkan ikon kota Jakarta.

Hanya saja soal dimana lokasi yang dinilai tepat untuk digelar ajang Formula E, Gunung menyatakan bahwa hal itu akan ditentukan lebih lanjut oleh Formula E Operation (FEO) usia mereka melalukan survei secara langsung.

Perlu diketahui, bahwa kontrak ajang Formula E antara Pemprov DKI Jakarta dan FEO adalah 3 (tiga) tahun berturut-turut.

“Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024,” terang Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi DKI Jakarta dalam dokumen ‘Katanya Vs Faktanya Formula E’.

Antara Senayan atau Pulau Reklamasi

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebut, bahwa ada beberapa opsi yang akan dijadikan spot penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Ia menyebut beberapa calon lokasi yakni kawasan Senayan Jakarta Pusat.

Atau opsi lain adalah di kawasan Pantai Maju di Pulau D dan Pantai Bersama di Pulau G. Dua pantai terletak di pulau reklamasi di Teluk Jakarta.

“Tadi disampaikan oleh Direktur Jakpro tidak di Monas, ada lima alternatif nanti akan dicek lokasi terbaik. Macam-macam lah, di antaranya di Senayan, di Pantai Maju, (Pantai) Bersama, dan lain-lain,” kata Riza.