INTERNASIONAL, HOLOPIS.COM – Pelecehan seksual terhadap ratusan ribu anak di bawah umur yang dilakukan para pastor selama kembali terjadi, kali ini pastor yang berada di Prancis.
Seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (6/10), Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni mengatakan Paus Fransiskus merasa kesedihan mendalam atas kejadian tersebut, apalagi korbanya adalah anak-anak.
Paus bersedih mendengar hasil penyelidikan independen yang menemukan adanya tindakan pelecehan seksual terhadap 216.000 anak di bawah umur dalam tujuh dekade sejak 1950 oleh para pastor Prancis.
Paus Fransiskus pertama-tama tertuju pada para korban, dengan kesedihan mendalam atas luka mereka dan rasa terima kasih atas keberanian mereka untuk berbicara,” kata Bruni dalam pernyataan resminya.
Paus Fransiskus memanjatkan doa untuk semua pengikut gereja di Prancis, khususnya para korban pelecehan, agar Tuhan memberi mereka ketenangan dan penghiburan serta keadilan, keajaiban penyembuhan.
Sebelumnya, Hasil penyelidikan komisi independen mengungkapkan bahwa sekitar 3.000 pedofil beroperasi di dalam Gereja Katolik Prancis sejak tahun 1950 silam.
Seperti dilansir AFP, Senin (4/10), kepala komisi independen yang menyelidiki skandal ini, Jean-Marc Sauve, menyebutkan bahwa penelitian komisi independen itu mengungkap antara 2.900 hingga 3.200 pastur pedofil atau anggota gereja lainnya yang pedofil. Disebutkan Sauve bahwa jumlah itu merupakan ‘perkiraan minimum’.
Laporan komisi independen ini dijadwalkan akan dirilis secara resmi pada Selasa (5/10) waktu setempat, setelah penelitian dilakukan selama 2,5 tahun terakhir dengan mendasarkan pada arsip gereja, pengadilan dan kepolisian, juga pada wawancara para saksi.
Laporan ini juga melihat ke dalam ‘mekanisme, terutama kelembagaan dan budaya’ yang ada di dalam Gereja Katolik Prancis yang memungkinkan para pedofil tetap tinggal, dan akan menawarkan 45 proposal.
Komisi independen ini dibentuk tahun 2018 oleh Konferensi Uskup Prancis (CEF) dan Konferensi Kongregasi Nasional (CORREF) dalam merespons sejumlah skandal yang mengguncang Gereja Katolik Prancis dan dunia.
Pembentukan komisi itu juga dilakukan setelah Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia, menetapkan langkah penting yang mewajibkan siapa saja yang mengetahui adanya pelecehan seksual dalam tubuh Gereja Katolik untuk melapor ke atasan masing-masing.