Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Satgas Pangan Polri menemukan adanya peningkatan permintaan beberapa komoditas bahan pokok penting (bapokting) di masa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024.

Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan, bahwa temuan itu terlihat setelah melakukan kegiatan pemantauan pada hari ke-2 puasa Ramadan, Rabu (13/3) kemarin.

“Pengamatan Satgas Pangan Polri di tingkat distributor hingga saat ini beberapa Gudang Distribution Center atau Pusat Distribusi sudah men-supply bapokting ke outlet-outletnya untuk pemenuhan kebutuhan hingga beberapa minggu ke depan,” kata Whisnu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (14/3).

Berdasarkan informasi, peningkatan permintaan terjadi pada beberapa komoditi seperti beras, telur ayam dan minyak goreng. Menurut Whisnu, peningkatan permintaan itu terjadi karena konsumsi masyarakat yang meningkat di masa ramadan dan lebaran.

Whisnu menyebut, untuk ritel modern di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) ditemukan perkembangan harga beras medium SPHP senilai Rp10.900/kilogram (kg). Sedangkan beras premium bervariatif di harga Rp12.800/kg – Rp16.500/kg.

Kemudian, harga minyak goreng premium Rp16.650/liter, telur ayam Rp32.100/kg, cabai rawit merah Rp63.900/kg dan daging ayam berkisar antara Rp45.900/kg – Rp50.000/kg.

Pemantauan ini tak hanya dilakukan di Jabodetabek, tetapi di sejumlah daerah. Hasil pemantauan di Pasar Tambahrejo Surabaya, misalnya, harga beras medium Rp10.900/kg, telur ayam Rp31.000/kg dan daging sapi Rp106.666/kg.

“Sedangkan untuk Pasar Andir Kota Bandung, harga telur ayam Rp29.000/kg, beras medium Rp11.000/kg dan daging ayam Rp34.000/kg,” kata Wishnu.

Terlepas dari itu, Whisnu mengatakan, Satgas Pangan bakal melakukan koordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri. Tujuannya, untuk melakukan pengawasan kendaraan yang mengangkut komoditas pangan tersebut.

“Selain memastikan ketersediaan dan pemantauan harga, Satgas Pangan berkoordinasi dengan Korlantas dalam memastikan kelancaran kendaraan yang mengangkut komoditi pangan agar pendistribusian dari daerah sentra produksi tidak terhambat,” tandas Wishnu.