Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024

Fadli Zon Sarankan Persoalan Terorisme Dikendalikan BNPT Saja

JAKARTA, HOLOPIS.COMAnggota Komisi I DPR RI, Fadli Zon menilai bahwa banyaknya lembaga yang ikut campur dalam upaya penanggulangan terorisme justru membuat kinerja masing-masing mereka seperti tumpang tindih.

Bagi Fadli Zon, tidak ada penanggulangan yang fokus dilakukan oleh pemerintah sehingga masing-masing lembaga yang ada justru seperti berjalan sendiri-sendiri.

“Menurut saya sudah terlalu banyak lembaga yang tangani terorisme,” kata Fadli Zon, Rabu (6/10).

Petinggi Partai Gerindra itu menyarankan, agar penanggulangan terorisme dikembalikan saja kepada satu komando agar kinerjanya bisa benar-benar fokus dan tidak tumpang tindih.

“Harusnya BNPT RI saja,” ujarnya.

Menurut hemat Fadli, sejauh ini lembaga penanggulangan terorisme di korps Bhayangkara cenderung menggaungkan penanganan dugaan terorisme seperti memilih segmentasi semata.

“Teroris separatis yang jelas-jelas menantang RI harusnya yang menjadi prioritas, tapi tak bisa ditangani,” tandasnya.

Fadli Zon meminta agar penanggulangan terorisme tidak cenderung menunjukkan wajah kepanikan terhadap pergerakan Islam, namun lebih kepada substansi yang merata dan tidak pandang bulu.

“Jangan selalu mengembangkan narasi Islamofobia yang bisa memecahbelah bangsa,” ucapnya.

Bubarkan Densus 88

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini memperingatkan kepada Densus 88 agar tidak menjadi islamophobia.

“Narasi semacam ini tak akan dipercaya rakyat lagi, berbau Islamofobia,” kata Fadli.

Statemen ini disampaikan oleh Fadli untuk merespon statemen Direktur Pencegahan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri Kombes Pol M Rosidi. Di mana di dalam statemennya, ia menyebut bahwa Taliban adalah kelompok yang menjadi inspirasi kelompok teroris di Indonesia. Salah satunya adalah pasca kemenangan kelompok Taliban atas penguasaan kepemimpinan Afghanistan.

Bagi Fadli Zon, statemen semacam ini sudah tidak relevan dengan kondisi politik dunia yang berkembang saat ini.

“Dunia sudah berubah, sebaiknya Densus 88 ini dibubarkan saja. Teroris memang harus diberantas, tapi jangan dijadikan komoditas,” terangnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Rekomendasi

berita Lainnya
Related

Ngasiman Djoyonegoro Apresiasi Negara Sukses Bebaskan Pilot Susi Air

Analis intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro memberikan apresiasi kepada Menhan Prabowo Subianto, TNI, dan Polri yang telah berhasil membebaskan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens.

Kejagung Sukses Lelang Barang Rampasan Hingga Rp 13 Miliar

Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung berhasil melakukan proses lelang barang rampasan Skandal Pelabuhan atas nama terpidana Leslie Girianza Hermawan yang juga Direktur PT. Eldin Citra.

Menhan Prabowo Pantau Langsung Proses Pembebasan Pilot Susi Air

Proses pembebasan pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens mendapatkan pengawasan penuh dari pemerintah, khususnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

Berita Terbaru