HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama atau Kemenag menjalin kerja sama dengan Majelis Hukama Muslimin (MHM) dalam program Syiar Ramadan 1445 H dan Persaudaraan Manusia.
Program pengiriman dai dan qari’ dari Al-Azhar Asy-Syarif, Kairo Mesir ini juga melibatkan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM), pusat dan daerah.
Ada 6 (enam) penceramah dan ahli Al-Qur’an dan Hadis yang didatangkan dari negeri piramida, yaitu ;
1. Syeikh Dr. Shalahuddin el-Syami,
2. Syeikh Mahmud Abdul Malik Ahmad Hasan,
3. Syeikh Sya`ban Abdul Fattah Uweis Muhammad,
4. Syeikh Ahmad Muhammad Hasan,
5. Syeikh Muhammad Sayyid Sulaiman Abdul Qadir, dan
6. Syeikh Syarif Abdul Waris Mahmud Ali.
Selama Ramadan 1445 H, mereka akan bertugas di Provinsi Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan.
Sebelum keberangkatan menuju provinsi masing-masing, enam dai dan qari dari Al-Azhar ini diterima oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas di kantor pusat Kementerian Agama, Jakarta.
Menag Yaqut menyambut baik kerja sama antara Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, MHM, dan juga BKM. Menurutnya, hubungan Al-Azhar Mesir dan Indonesia sudah terjalin sejak lama, termasuk dalam hubungan sanad keilmuan.
“Kalau bicara hubungan Al Azhar dan Indonesia, ini sudah tidak asing lagi, terjalin sejak lama. Kalau Al Azhar, kami melihat selama ini juga menjaga pemahaman wasathiyatul Islam dan moderasi beragama,” sebut Menag saat menerima kunjungan para dai dan qari dari Al-Azhar, Kairo, Mesir, di Jakarta, Rabu (13/3) seperti dikutip Holopis.com.
Hadir mendampingi, Staf Khusus Menag Adung Abdurrohman, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Adib, serta Sekretaris Baznas yang juga Ketua MHM cabang Indonesia Muchlis M Hanafi.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Yaqut tersebut, gairah keagamaan umat Islam Indonesia sangat tinggi. Sebagian besar dari mereka adalah masyarakat awam yang haus akan pengetahuan keagamaan.
Lantas, Gus Yaqut pun berharap Syiar Ramadan ini berjalan lancar dan mampu membuat umat muslim Indonesia makin mendalami ilmu agama dan memiliki pemahaman keagamaan yang semakin terbuka.
“Ini program penting. Semoga bisa dilanjutkan tahun mendatang,” sebutnya.