HOLOPIS.COM, JAKARTA – Paus Fransiskus meminta bahwa Ukraina mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi dengan Rusia, Presiden Volodymyr Zelensky pun menanggapi hal tersebut datar saja.

Sebelumnya diketahui, bahwa Paus Fransiskus secara terang-terangan memberikan pernyataan mengenai konflik berkepanjangan Ukraina dan Rusia saat ini.

Ketika ditanya mengenai perdebatan yang ada di Ukraina soal langkah terbaik apakah Ukraina harus menyerah atau tidak atas invasi Rusia, Paus Fransiskus pun kemudian berpendapat bahwa mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi adalah langkah yang tepat.

“Saya percaya bahwa yang terkuat adalah mereka yang melihat situasi, memikirkan rakyatnya, dan memiliki keberanian untuk mengibarkan bendera putih dan bernegosiasi,” ungkap Paus Fransiskus, seperti dikutip Holopis.com.

“Kata bernegosiasi adalah kata yang berani. Ketika Anda melihat bahwa Anda dikalahkan, bahwa segala sesuatunya tidak berjalan baik, maka milikilah keberanian untuk bernegosiasi,” tambahnya.

Lanjutnya, Paus Fransiskus menyampaikan bahwa jangan lah malu untuk duduk bersama dan bernegosiasi agar keadaan tidak memburuk.

“Saat ini misalnya dengan perang di Ukraina, banyak yang ingin menjadi mediator. Misalnya Turki,” katanya lagi.

“Jangan malu untuk bernegosiasi sebelum keadaan menajdi lebih buruk,” sambungnya.

Selain daripada itu, Paus Fransiskus juga ikut berpendapat mengenai konflik secara umum, dalam hal ini termasuk juga perang mengenai Hamas-Israel.

“Negosiasi tidak pernah berarti menyerah. Negosiasi adalah keberanian untuk tidak membawa suatu negara ke arah bunuh diri,” tambahnya.

Perihal seruan bendera putih itu, sejatinya telah diklarifikasi langsung oleh Direktur Komunikasi Vatikan, Matteo Bruni, ia menyebut bahwa inti dari apa yang dibicarakan Paus Fransiskus adalah menyoal perdamaian yang baik dengan cara berdamai.

“(Paus Fransiskus menggunakan istilah bendera putih) untuk menunjukkan penghentian permusuhan, gencatan senjata yang dicapai dengan keberanian negosiasi,” ucap Bruni.

“Solusi diplomatik dalam mencari perdamaian yang adil dan abadi” di wilayah yang disebut Paus Fransiskus sebagai Ukraina yang ‘martir’,” tambahnya.

Terkait pernyataan Paus Fransiskus tersebut, Zelensky kemudian menyampaikan bahwa kini pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan para pemuka agama.

Meski tidak menanggapi secara spesifik mengenai bendera putih yang dikatakan Paus Fransiskus, namun Zelensky menilai bahwa para pemuka agama diyakini ada di belakang mereka membantu Ukraina.

“Mereka mendukung kami dengan doa, diskusi, dan tidakan, ini memang sebuah gereja dengan umatnya. Tidak sejauh 2500 km, di suatu tempat, mediasi virtual antara seseorang yang ingin hidup dan seseorang yang ingin menghancurkan anda,” tegas Zelensky.