JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Panitia Pengawas dan Pengarah Pekan Olahraga Nasional XX Mayjen TNI (Purn) Suwarno menyatakan bahwa penyelenggaraan PON XX Papua menerapkan sistem bubble secara ketat untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.

“Kami menggunakan sistem bubble. Dia (kontingen) tidak punya peluang untuk bisa jalan-jalan, melihat tempat rekreasi, mencari sesuatu,” kata Suwarno, Selasa (5/10).

Sistem bubble adalah sistem yang membatasi gerak semua pihak agar hanya beraktivitas sesuai kegiatan PON saja. Sistem ini bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 selama perhelatan PON XX berlangsung.

Dia menjelaskan bahwa seluruh kontingen harus sudah disuntik vaksin Covid-19 di provinsi masing-masing. Sebelum bertolak ke Papua, mereka menjalani isolasi beberapa hari di provinsi asal.

“Ada yang isolasi mandiri, ada yang dikarantina di suatu tempat. Itu KONI yang atur,” kata Suwarno.

Setibanya di Papua, mereka dijemput menuju lokasi penyambutan dan melaksanakan tes swab antigen. Selama rangkaian PON XX berlangsung, atlet hanya diperkenankan bergerak dari penginapan ke tempat pertandingan dan dari tempat pertandingan kembali ke penginapan.

Di penginapan, para atlet juga dibatasi agar tidak menerima kunjungan dari luar kecuali untuk keperluan atlet yang telah diatur oleh ofisial dan provinsi.

Suwarno menambahkan, bila atlet mengeluh sakit, akan dilakukan tes swab antigen.

“Bila (hasilnya) reaktif, maka diharuskan swab PCR. Kalau (hasil) positif, akan diisolasi dan dilakukan tracing,” kata dia.

Kemudian nantinya sebelum kembali ke daerah asal, seluruh kontingen akan menjalani tes swab PCR. “Sebagai syarat naik pesawat dan meyakinkan sampai di rumah masing-masing dalam keadaan sehat,” ujar dia.

Pihaknya pun mengimbau provinsi agar menerapkan karantina terhadap kontingennya masing-masing sebelum memperbolehkan mereka kembali ke rumah.