JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pihak Kepolisian mengklaim bahwa dalam kasus kematian mantan Bupati Yahukimo Abock Busup di Jakarta, tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan di tubuh korban.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono mengatakan, dari keterangan saksi dan juga pemeriksaan di lokasi, petugas tidak melihat adanya tanda tanda pembunuhan terhadap Busup.
“Dari keterangan dari para saksi ini, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan benda-benda lain, tidak ditemukan obat-obat pada sekitar jenazah,” kata Rusdi, Senin (4/10).
Rusdi sendiri kemudian menjelaskan kronologi penemuan jenazah pelaku di salah satu hotel di Jakarta tersebut bermula ketika petugas Hotel mengetuk kamar 1707 pada 3 Oktober sekira pukul 08.00 WIB.
“Petugas itu tak mendapatkan jawaban sehingga yang bersangkutan mengontak temannya saudara Ridwan yang melaporkan bahwa tidak ada respon dari kamar 1707,” jelasnya.
Merasa curiga, petugas kemudian membuka pintu kamar Hotel dengan menggunakan kunci cadangan. Saat dibuka, ditemukan Abock Busup telah meninggal dunia.
Petugas kemudian langsung membawa jenazahke Rumah Sakit (RS) Melia, Cibubur, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Berdasarkan keterangan dokter yang menangani atau menerima jenazah di RS Melia, diketahui bahwa korban sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” ungkapnya.
Rusdi juga mengungkapkan, kematian Abock Busup ini tidak ingin diperpanjang oleh pihak keluarga dengan melakukan proses autopsi.
“Kami berhasil berkoordinasi dengan adik korban atas nama Sinod Busup. dari keterangan saudara Sinud, menjelaskan kepada aparat kepolisian bahwa tidak perlu dilakukan autopsi kepada korban,” tukasnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Rusdi kemudian mengimbau kepada masyarakat Yahukimo untuk tidak terpancing dengan provokasi ataupun hoaks yang beredar dari penyebab kematian Abock Busup.
“Masyarakat Yahukimo tidak terprovokasi dengan isu tak benar. Polda Papua sedang tangani dan terus koordinasi dengan Polda Metro Jaya,” pesannya.