HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti konser Taylor Swift bertajuk ‘The Eras Tour’, yang berlangsung selama enam hari di Singapura.

Luhut mengatakan, bahwa konser penyanyi asal Amerika Serikat itu membuat dirinya tak bisa mengunjungi Singapura, lantaran hotel di negara tersebut penuh selama periode konser berlangsung.

“Bayangkan kita kemarin minggu lalu selama dua minggu enggak bisa ke Singapura, karena ada Taylor (Swift) ada show di sana, sembilan hari hotel itu penuh, kenapa? Karena di Indonesia enggak bisa pertunjukan dia,” kata Luhut dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (8/3).

Luhut mengatakan, Indonesia tidak boleh kalah dari Singapura. Dia pun meminta pihaknya untuk melancarkan konser saingan, dengan bintang artis-artis dunia di Tanah Air.

“Saya bilang, ‘Kamu cari yang lain (artis lain)’ itu kontrak aja, berapa lama, apa yang diberikan Singapura, kita berikan ke dia. Kita harus berani bersainglah, kalau Singapura bisa untung, masa kita enggak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Luhut meyakini Indonesia memiliki banyak orang hebat yang dapat melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan pemerintah Singapura.

“Kita nyontek saja dulu kalau belum tahu. Kita lihat ke kanan dan kiri untuk kepentingan nasional kita,” ucap dia.

Sebagaimana diketahui, konser Taylor Swift bertajuk ‘The Eras Tour: yang akan digelar selama enam hari di Singapura disebut mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Singapura di kuartal pertama 2024.

Bagaimana tidak, satu-satunya konser Taylor Swift di ASEAN ini berhasil menjual habis tiket sebanyak 300 ribu. Berkat konser itu, layanan jalur udara menuju Singapura melonjak signifikan hingga 186 persen, dengan pemesanan akomodasi melesat hampir 5 kali lipat.

Sejumlah ekonom menaksir, konser Taylor Swift itu menyumbang setidaknya 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dari sektor layanan darmawisata di Singapura.