HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali bergerak menguat di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi hari ini, Jumat (8/3).

Berdasarkan data perdagangan yang dihimpun Holopis.com, IHSG pada hari ini tercatat naik 29 poin atau 0,40 persen ke level 7.403,5, setelah pada perdagangan sebelumnya ditutup naik 44 poin di level 7.373.

Pada menit-menit awal perdagangan, tercatat sebanyak 178 saham bergerak naik, kemudian 98 saham menurun dan 233 saham lainnya masih belum beranjak alias stagnan.

Adapun IHSG pada hari ini menurut Phintraco Sekuritas bakal akan tertahan di level resisten kuat, yakni di level 7375, setelah membentuk pola rising window yang mengindikasikan peluang konsolidasi antara 7350 – 7385.

“Indikator MACD menunjukkan sinyal golden cross dan tervalidasi dengan pelebaran pada slope positif, sementara indikator Stochastic cenderung bergerak naik menuju area oversold. Dengan demikian, IHSG diperkirakan akan mengalami konsolidasi di rentang 7350 – 7385 pada Jumat,” tulis Phintraco dalam laporannya dalam risetnya.

Untuk sentimen dari luar negeri yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini, salah satunya yakni rilis data Consumer Credit Change di Amerika Serikat (AS) pada Januari 2024 yang berpotensi meningkat. Namun, untuk data inflasi AS menunjukkan adanya penurunan.

“Penurunan inflasi ini memberikan indikasi bahwa meskipun terjadi peningkatan konsumsi kredit, harga barang dan jasa cenderung stabil atau bahkan menurun, sehingga konsumen merasa lebih percaya diri terhadap prospek ekonomi ke depannya,” tuturnya.

Tak hanya itu, investor juga tengah menantikan rilis data ekonomi Jepang, serta rilis data inflasi China yang diperkirakan akan meningkat menjadi pada periode Februari 2024.

“Ini mengindikasikan tingkat konsumsi di China mulai meningkat,” tulis Phintraco.

Sementara untuk sentimen dalam negeri, terdapat penurunan pada cadangan devisa Indonesia pada periode Februari 2024 menjadi USD 144 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh proses pembayaran utang luar negeri oleh pemerintah.

Meski begitu, cadangan devisa masih menunjukkan kekuatan, dengan masih berada di atas batas standar kecukupan internasional.

“Hal ini ditunjukan dengan tingkat pembiayaan yang seimbang dengan 6.5 bulan impor atau 6.3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, yang secara jelas melebihi standar internasional sekitar 3 bulan impor,” tandas Phintraco.

Dengan berbagai sentimen tersebut Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham yang bisa diperhatikan oleh para investor hari ini, yang meliputi TINS, MDKA, ACES, ADMR dan TKIM.