JAKARTA, HOLOPIS.COM Mahasiswa Pascasarjana Universitas Nasional (UNAS), Fadli Rumakefing menyampaikan rasa apresiasinya terhadap Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Pabowo atas wacananya untuk merekrut mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan korps Bhayangkara.

“Wacana Kapolri ini merupakan bukti sikap kepemimpinan yang responsif, solutif dan merangkul,” kata Fadli dalam keterangannya yang diterima Holopis.com, Minggu (3/10).

Perli diketahui, bahwa Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah mengirim surat ke Presiden Joko Widodo terkait dengan permohonan rencananya ingin menarik 56 pegawai KPK yang tidak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk direkrut menjadi ASN Polri. Mereka rencananya akan ditempatkan di Direktorat Tipidkor (Dittipikor) Bareskrim Mabes Polri.

Bagi Fadli, sikap Kapolri ini adalah upaya untuk mengurai dan menyudahi polemik yang terjadi antara KPK dan mantan pegawainya itu.

“Dinamika dan konflik yang terjadi pada tubuh KPK jangan dibiarkan berlarut-larut, harus ada jalan tengah, harus ada jalan keluar,” ujarnya.

Ketua Umum Indonesian Youth Community Network (IYCN) ini pun berharap, dengan sikap Kapolri yang akan menampung para pecatan KPK itu, lembaga antirasuah tetap fokus menjalankan tugas-tugasnya dengan baik.

“KPK harus fokus pada kinerjanya dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi yang masih menjadi budaya di lingkungan oknum-oknum pejabat negara ini,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Fadli mengharapkan agar 56 eks pegawai KPK tidak lagi melanjutkan misinya membuat gaduh Indonesia dengan berbagai drama-dramanya. Alangkah baiknya kata Fadli, mereka menerima tawaran Kapolri untuk bekerja dan melanjutkan karir mereka di bidang penegakan hukum dan pencegahan praktik korupsi di Indonesia.

“Niat baik Kapolri harus disambut dengan baik, dan 56 pegawai KPK yang tidak lolos TWK harus dapat melihat niat baik Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo sebagi solusi,” pungkasnya.