HOLOPIS.COM, JAKARTA – Benny Wenda merespon tuduhan dari Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengenai pihak yang telah menghambat proses pembebasan Pilot Susi Air.

President ULMWP West Papua itu kemudian malah sesumbar bahwa dirinya justru berusaha membantu pembebasan Philips Mark yang sudah disandera oleh KKB lebih dari satu tahun tersebut.

“Tuduhan yang dilontarkan oleh Pemerintah Indonesia terutama pihak kepolisian kolonial Indonesia itu tidak ada dasar hukum, karena justru saya sudah berusaha menfasilitasi pembebasan pilot termasuk melibatkan pihak ketiga sejak tahun lalu,” kata Benny Wenda dalam keterangannya beberapa waktu lalu seperti dikutip Holopis.com.

Benny Wenda kemudian malah balik menuduh Pemerintah Indonesia sendiri yang menghalangi pembebasan pilot tersebut.

“Karena Indonesia menahan dan megintimidasi orang-orang yang membawa berita masuk keluar dalam rangka pembebasan pilot,” ucapnya.

Dia juga mengaku bahwa militer Indonesia terutama Kopassus, pihak polisi, inteligen Indonesia dan pemerintah selama ini menggunakan isu penahanan pilot Susi Air sebagai lahan bisnis.

Benny Wenda kemudian malah meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menarik pasukan militer di wilayah Nduga dan seluruh pengunungan.

“Serta kembalikan semua pengungsi ke kampungnya masing masing agar wilayah itu aman. Karena yang menghambat pembebasan pilot adalah pihak Indonesia yang bermain dan menghalangi- halangi semua proses ini, karena mereka juga membawa orang Papua yang tidak ada kaitannya dengan pembebasan pilot,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri tidak mau disalahkan atas lambatnya proses pembebasan pilot Susi Air yang sudah setahun lebih disekap oleh KKB.

Dalam penjelasannya saat menerima kedatangan kepolisian Selandia Baru di Polda Papua, Jayapura pada Senin (26/2), Mathius bahkan menuduh adanya gangguan pihak tertentu yang membuat proses pembebasan selalu terhambat.

Padahal, Mathius mengklaim bahwa target pembebasan tersebut seharusnya sudah terealisasi pada akhir tahun yang lalu.

“Namun ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil,” kata Mathius dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.

Para pihak tersebut pun dituduh oleh Mathius sengaja menggunakan aksi KKB sebagai strategi mereka untuk menggaungkan isu Papua merdeka.

“Kalau kami melihat kepentingan mereka dengan menggunakan isu Papua untuk merdeka,” ujarnya.

Jenderal bintang dua itu kemudian menuduh Juru bicara TPNPB/OPM Sebby Sembom dan Pemimpin United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda berperan besar dalam menghambat proses pembebasan tersebut.

“Karena sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar di luar tentang isu-isu Papua,” tudingnya.