HOLOPIS.COM, JAKARTA – Amerika Serikat (AS) kembali menjadi biang keladinya, usai memveto resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB terkait pembantaian 112 warga Gaza Palestina yang dikabarkan ditembaki oleh militer Israel saat mengantre bantuan.
Sebelumnya diketahui, bahwa disebut sebanyak 112 warga Gaza tewas akibat diduga ditembaki oleh militer Israel, pada Kamis (29/2).
Selepas itu, Palestina kemudian mengajukan draf resolusi DK PBB terkait situasi tersebut.
Dikutip Holopis.com dari The Times of Israel, Sabtu (2/3), AS lantas memveto draf yang diajukan Palestina tersebut.
Dalam hal ini juga, Duta Besar (Dubes) Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengonfirmasi bahwa 14 dari 15 anggota DK PBB sejatinya mendukung draf yang diajukannya tersebut.
Tetapi, seluruh draf itu harus mental karena AS melakukan veto, dimana sekutu Israel tersebut merupakan satu-satunya negara yang menolak draf itu sendiri.
Ada pun alasannya, menurut Dubes AS untuk PBB, Robert Wood menjelaskan bahwa AS belum memiliki seluruh fakta terkait pembantaian 112 warga Gaza tersebut.
“Semua pihak bekerja dengan bahasa yang sama untuk melihat jika kami bisa mencapai pernyataan. Masalahnya adalah kita tidak memiliki seluruh faktanya di sini,” ujar Wood.
Sebagai informasi tambahan, sebelumnya dikabarkan bahwa tewasnya 112 warga Gaza tersebut, salah satunya menurut Hamas diakibatkan oleh militer Israel.
Pihak militer Israel sendiri sebelumnya sudah membantah hal itu, mereka mengakui telah melepaskan tembakan, namun hanya sebagai peringatan semata.
Israel juga mengakui bahwa, pihak militernya hanya melepaskan tembakan terhadap sejumlah warga Gaza saja yang berusaha mendekati tentaranya.