Holopis.com JAKARTA, HOLOPIS.COM – Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed, Fakhrul Firdausi, menanggapi soal polemik Beda Informasi Ijazah Jaksa Agung. Menurutnya, tidak heran jika ada polemik perbedaan latar belakang pendidikan mantan Jamdatun tersebut.

Fakhrul menduga, status ST Burhanuddin sebagai Guru Besar Hukum Pidana Unsoed cenderung bermuatan politis. Ditambah lagi ada perbedaan latar belakang pendidikannya, yang terungkap dari buku pidato pengukuhan profesornya dan daftar riwayat hidupnya yang dipublikasikan situs resmi Kejaksaan Agung.

“Saya rasa indikasinya bisa ke sana (website Kejaksaan Agung diduga melakukan pembohongan publik),” kata Fakhrul kepada wartawan, Kamis (30/9).

Proses seleksi yang dilakukan pun, tidak bisa diketahui secara luas oleh publik apalagi sebagai mahasiswa Unsoed.

“Karena saya merasa pemberian gelar akademik tanpa melalui studi yang ditempuh secara matang dan hati-hati cenderung bermuatan politis, ada kepentingan-kepentingan tertentu yang ingin dicapai sehingga pemberian gelar secara non studi itu dilakukan,” kata Fakhrul

“Terkait layak atau tidak nya Prof ST Burhanuddin ini dijadikan profesor. Atau apakah sudah ada kesesuaian data, informasi serta berkas-berkasnya sudah memenuhi syarat atau belum,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, BEM Unsoed akan menelusuri lebih jauh tentang polemik tersebut. Karena, hal ini berkaitan dengan kredibilitas atau kebenaran satu informasi yang menjadi landasan seseorang dikukuhkan menjadi profesor.

“Kami akan berusaha untuk mencari tahu itu (perbedaan informasi latar belakang pendidikan Jaksa Agung) moga-moga kami bisa segera mendapatkan,” lanjutnya.