HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Eksekutif Kajian Strategis Demokrasi (KSD), Ibrahim Mansyur memberikan tanggapan tentang penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) yang berlangsung pada 14 Februari 2024 kemarin.

Menurutnya, Pemilu tersebut berlangsung dengan baik dan cukup kondusif. Sehingga ia pun menilai bahwa apresiasi atas pelaksanaan pesta demokrasi yang berlangsung aman, damai dan berkeadilan tersebut patut diberikan rakyat Indonesia kepada pemerintah, penyelenggara pemilu hingga para aparat keamanan khususnya TNI dan Polri.

“Harus diapresiasi kinerja aparat keamanan khususnya Polri di bawah komando Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Agus Subianto yang mengawal pesta demokrasi yang berlangsung aman, tampa suatu hambatan apa pun,” kata Ibrahim dalam keterangannya kepada Holopis.com, Kamis (15/2).

Lebih lanjut, ia pun memaparkan bahwa TNI Polri tidak bisa bekerja sendiri dalam memastikan pemilu berjalan dengan baik. Karena tentunya menurut Bram, dukungan dari seluruh elemen masyarakat menjadi kunci suksesi pemilu tersebut.

Kemudian disusul dengan bebasnya masyarakat untuk menentukan pilihannya dan memilih atas dasar preferensi dan referensi politik masing-masing tanpa adanya intimidasi atau tindakan anarkis yang terjadi di lokasi tempat pemungutan suara.

“Saya yakin, masyakat Indonesia khususnya generasi muda sudah semakin cerdas dan tidak gampang di provokasi atau termakan berita hoaks,” ujarnya.

Bagi Bram, perebedaan pilihan politik di kalangan masyarakat adalah sesuatu yang lumrah khususnya di negara demokrasi seperti Indonesia. Namun faktor kondusifitas tentu ada pada kedewasaan masing-masing masyarakat sebagai pemegang hak pilih.

“Kalaupun ada perbedaan pilihan dalam pesta demokrasi itu menjadi hal biasa, yang penting jangan jadikan perbedaan untuk memecah belah masyarakat,” pungkasnya.

Kemudian, ia menghimbau agar seluruh peserta pemilu bisa sama-sama menghormati hasil pemilu nanti. Siapa pun yang terpilih secara demokratis, maka tentu dia lah yang dianggap rakyat sebagai sosok terbaik menjadi pemimpin ke depan.

“Siapa pun Presiden terpilih nantinya sesuai putusan KPU, itulah Presiden pilihan hati rakyat Indonesia,” pungkasnya.