HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) Ngatawi Al Zastrouw mengungkapkan keprihatinannya terhadap kurangnya strategi pembangunan kebudayaan di Indonesia.

Ngatawi Zastrouw juga menyoroti bahwa meskipun kebudayaan Indonesia memiliki potensi luar biasa sebagai sumber pengetahuan, nilai moral, dan etika, namun tidak ada strategi yang tepat untuk mengembangkan dan memanfaatkannya secara optimal.

“Selama ini kita hanya melihat kebudayaan dari sudut pandang kesenian dan ekonomi, padahal kebudayaan memiliki nilai-nilai yang jauh lebih luas,” ujar Ngatawi di Depok, Jawa Barat, Selasa (13/2) seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian, Ngatawi lantas berharap calon presiden 2024 yang terpilih nanti, dapat melaksanakan hilirisasi kebudayaan, ini mirip dengan konsep hilirisasi yang diterapkan dalam bidang tambang dan pertanian oleh pemerintah Joko Widodo.

Baginya, dengan hilirisasi kebudayaan maka Indonesia dapat memanfaatkan potensi kebudayaannya secara optimal dalam membangun masa depan bangsa. Kemudian warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh leluhur dieksplorasi dan dikembangkan sebagai bagian dari membangun peradaban ke depan.

“Makanya saya nitip kalau Pak Jokowi punya tagline hilirisasi di bidang tambang dan pertanian, kalau saya menambahkan harus ada hilirisasi kebudayaan. Resources kebudayaan kita sangat banyak,” tutup Ngatawi.