HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Pol Wisnu Hermawan memastikan, bahwa permasalahan langkanya komoditas beras yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir bukan karena pembagian bansos yang masif jelang pemilu.
Dia menyebut, terdapat beberapa faktor penyebab langkahnya komoditas pangan tersebut. Diantaranya mulai dari cuaca hingga kenaikan biaya produksi di tingkat hulu.
“Bila terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu disebabkan beberapa faktor, seperti gangguan cuaca, kenaikan biaya produksi, keterbatasan lahan dan air, sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras,” jelas Wisnu dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (13/2).
Whisnu menjelaskan, pihaknya tengah berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras. Salah satunya dengan melakukan monitoring serta pengawasan dari mulai hulu hingga ke hilir.
“Kegiatan yang dilakukan berupa monitoring di tingkat hulu yaitu dengan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya, juga hingga monitoring di tingkat hillir agar tidak terjadi simpul-simpul yang dapat menghambat kelancaran jalur distribusi sampai ke konsumen,” kata Whisnu.
Selain monitoring dan pengawasan, Satgas Pangan bersama dengan kementerian/lembaga terkait, serta pemerintah daerah (pemda) setempat juga secara rutin melakukan pengecekan di beberapa tempat penyimpanan atau gudang beras.
“Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan beras atau tindakan lain yang dilakukan oleh oknum spekulan,” ujar dia.
Lebih lanjut, Whisnu memastikan stok beras sampai saat ini masih aman dan dapat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Dalam hal ini, satgas pangan memastikan bahwa stok/ketersediaan beras masih mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.