JAKARTA, HOLOPIS.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makariem mengklaim banyak anak anak di Indonesia yang mengalami trauma dan juga kesepian di masa pandemi Covid-19 masih berlangsung sampai saat ini.
Nadiem bahkan juga menyebut, banyak anak anak yang harus mengalami gangguan untuk kesehatan jiwanya dikarenakan proses belajar mengajar yang sudah lama tidak dialaminya.
“Banyak anak-anak kita yang kesepian dan trauma dengan situasi ini. Begitu juga dengan orang tuanya,” kata Nadiem, Rabu (29/9).
Nadiem juga mengatakan potensi memudarnya capaian belajar (learning loss) dan memburuknya kesehatan psikis anak-anak Indonesia akan semakin besar jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus berlangsung. Untuk itu, pemerintah terus mendorong terselenggaranya pembelajaran tatap muka (PTM) yerbatas dengan protokol kesehatan yang ketat dan strategi pengendalian COVID-19 di sekolah.
“[Anak-anak] kemungkinan besar kehilangan antara 0,8 sampai 1,2 tahun pembelajaran. Jadi seolah-olah satu generasi kehilangan hampir setahun pembelajaran di masa ini,” ungkapnya.
Sejak tahun 2020, pihaknya terus melakukan advokasi ke berbagai daerah yang telah dapat menggelar PTM terbatas untuk segera menyelenggarakan dengan persiapan yang matang dan sistem pengendalian yang baik.
“Sudah 40 persen sekolah mulai tatap muka terbatas, tapi ini angkanya masih kecil. Kalau tidak mau makin ketinggalan, kita harus tatap muka dengan protokol kesehatan teraman yang bisa dilakukan,” terangnya.
Nadiem menyampaikan bahwa sekolah wajib memahami dan menaati panduan PTM terbatas yang tertuang di dalam Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019.
“Kita harus terus waspada akan penyebaran COVID-19 dan memastikan protokol kesehatan tetap terjaga. Namun, kita juga harus memerhatikan dampak permanen PJJ yang mengkhawatirkan. Kebutuhan PTM sangat besar dan ini harus dimengerti. Sebanyak 80-85 persen murid-murid ingin kembali ke sekolah kembali tatap muka,” tandasnya.