Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 24 poin atau 0,34 persen ke posisi 7.274 pada perdagangan hari ini, Rabu (7/2) menjelang long weekend.

Berdasarkan data RTI Business yang dikutip Holopis.com, IHSG pada menit-menit awal perdagangan berada di level tertinggi 7.277 dan terendahnya di level 7.262. Sebanyak 154 saham tercatat menguat, 112 saham turun dan 288 lainnya stagnan.

Adapun untuk sektor yang turut menguat antara lain bahan baku 0,15 persen, energi 0,06 persen, keuangan 0,31 persen, kesehatan 0,61 persen, industri 0,02 persen, konsumer nonsiklikal 0,06 persen, properti 0,20 persen, dan transportasi 0,14 persen. Sedangkan sisanya melemah.

Sebagai informasi, Phintraco Sekuritas memproyeksi IHSG pada perdagangan hari ini akan menguat ke kisaran 7.250-7280. Hal ini karena rebound signifikan yang terjadi pada hari sebelumnya menjadi sinyal positif bagi pergerakan IHSG hari ini.

“IHSG berpeluang menguat ke kisaran 7250-7280 di Rabu (7/2),” tulis publikasi dari Tim Riset Phintraco Sekuritas yang dikutip Holopis.com.

Phintraco melihat, IHSG pada hari ini akan terpengaruh oleh sentimen yang datang dari dalam dan luar negeri, utamanya dari negara emerging market Indonesia, yakni Tiongkok yang diketahui tengah mendorong lebih banyak dana institusi masuk ke Pasar Modal Tiongkok.

“Ini akan meredam aksi sell-off yang dalam beberapa pekan terakhir di Pasar Modal Tiongkok dan Hong Kong. Akan tetapi, masih sulit diperkirakan konsistensi dampak positif dari regulasi tersebut,” tulis Phintraco.

Kemudian dari dalam negeri, IHSG juga terpengaruh oleh rilis posisi cadangan devisa per Januari 2024 yang rencananya akan dipublikasikan Bank Indonesia (BI) pada hari ini.

Sebab pasar memprediksi posisi cadangan devisa ini akan mengalami penurunan dari periode sebelumnya, yang tentu membuat investor masih wait and see.

“Investor menanti rilis posisi cadangan devisa pada (7/2)
yang diperkirakan mengalami penurunan, namun masih berada di atas
standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” tulis analisa Phintraco dalam laporan yang sama.