HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami dugaan aliran dana ke Gubernur non aktif Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba. Dugaan aliran dana itu didalami penyidik saat memeriksa Olivia Bachmid.
Istri Caleg DPR Malut, Muhaimin Syarif itu diperiksa tim penyidik KPK pada Jumat (2/2), setelah pada Rabu (31/1) mangkir. Olivia Bachmid diperiksa tim penyidik untuk tersangka Abdul Ghani Kasuba (AGK). KPK menduga Olivia Bachmid mengetahui dugaan aliran dana ke tersangka AGK itu.
“Melalui keterangan saksi terus dilakukan pendalaman kaitan dugaan aliran sejumlah uang yang mengalir dan dinikmati Tersangka AGK dari berbagai pihak,” ungkap Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Senin (5/2).
Sebelumnya KPK telah menggeledah kediaman Muhaimin Syarif di kawasan Pagedangan Tangerang juga telah digeledah penyidik KPK pada Kamis (4/1). Syarif juga telah diperiksa tim penyidik KPK beberapa waktu lalu.
KPK menduga Muhaimin Syarif turut serta dalam penerimaan sejumlah uang. Kegiatan itu diduga dilakukan bersama tersangka Gubernur Malut nonaktif, Abdul Gani Kasuba (AGK) terkait perizinan tambang. Muhaimin Syarif diduga salah satu orang kepercayaan Abdul Gani Kasuba terkait penerimaan uang atas pengurusan izin tambang.
Penyidik KPK sudah mendalami petinggi perusahaan tambang terkait pengurusan izin pertambangan di Maluku Utara. Di antaranya petinggi PT Nusa Halmahera Mineral, Romo Nitiyudo Wachjo dan Ade Wirawan Lohisto.
Penyidik menduga Gubernur non aktif Malut Abdul Gani Kasuba menerima aliran uang terkait pengurusan izin tersebut.
“Jadi dugaanya turut serta kedalam dugaan penerimaan bersama tersangka AGK dalam perizinan tambang, itu sih pointnya,” kata plt jubir KPK , Ali Fikri, Rabu (10/1/2024).
KPK memastikan tak mau tergesa-gesa dalam mengusut dugaan rasuah pertambangan tersebut. Termasuk saat disinggung soal dugaan rasuah perizinan Grup Harita. Rumah Stevi Thomas dan kantor NCKL atau Harita Nickel telah digeledah tim penyidik KPK beberapa waktu lalu. Harita merupakan salah satu perusahaan tambang nikel terbesar di Malut.
Muhaimin Syarif sendiri sebelumnya memilih bungkam terkait pemeriksaanya sebagai saksi dugaan rasuah yang menjerat Abdul Gani Kasuba. Muhaimin Syarif enggan mengungkap soal materi yang ditanyakan penyidik selama proses pemeriksaan.
Hal itu usai Muhaimin Syarif menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/1) malam. Ia sedikit bicara, Syarif hanya mengklaim dirinya kooperatif.
“Alhamdulillah saya baru selesai diperiksa sebagai saksi dan insya Allah saya selalu kooperatif, selebihnya silakan ditanyakan ke penyidik,” kata Syarif.