HOLOPIS.COM, NTT – Kepala BNPB Letjen Suharyanto meninjau sejumlah lokasi pengungsian warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Selasa (30/1).

Suharyanto pun melihat kondisi pengungsian warga yang berada di SD Katholik Konga. Di posko pengungsian itu sebanyak 1.779 jiwa menempati tenda darurat yang didirikan oleh lintas instansi terkait.

Saat meninjau lokasi pengungsian, Suharyanto menyempatkan diri berdialog dengan beberapa warga pengungsi. Dari dialog itu, masyarakat rata-rata masih memiliki semangat yang tinggi meski sudah hampir sebulan menempati tenda pengungsian.

“Rata-rata mereka masih semangat,” kata Suharyanto dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/1).

Suharyanto berharap, aktivitas vulkanik gunung Lewotobi Laki-Laki dapat berangsur-angsur menurun sehingga para warga pengungsi dapat segera diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

Nantinya, dirinya berjanji akan terus memantau perkembangan gunung api tersebut melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) termasuk meminta rekomendasi untuk tiap-tiap tahapannya agar dipedomani oleh masyarakat.

“Status gunung Lewotobi Laki-Laki sudah turun dari level IV ‘Awas’ menjadi level III ‘Siaga’. Mudah-mudahan ini turun terus sampai level II sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing. Mereka sudah di sini selama sebulan,” ucapnya.

Suharyanto kemudian melakukan peninjauan udara menggunakan helikopter BNPB. Dari pantauan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB melihat jalur lava yang menghanguskan vegetasi hutan belukar lereng Lewotobi Laki-Laki di sektor timur laut.

Dari atas helikopter, Suharyanto juga melihat beberapa asap berwarna putih masih keluar di beberapa titik. Beruntungnya, tidak satupun ditemukan permukiman penduduk di area tersebut.

Hal itu dapat diartikan bahwa aliran lava dipastikan tidak berdampak langsung kepada masyarakat, kecuali abu vulkanik yang dapat menyebar ke segala arah oleh arah angin, maupun lontaran lava pijar.