HOLOPIS.COM, JAKARTA – Calon Presiden Republik Indonesia Nomor Urut 02, Anies Baswedan, mengatakan rasa syukur karena memiliki istri seorang psikolog dan menjadikan kesehatan mental menjadi problem atau isu yang harus ditindak.
Sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia mengatakan bahwa pertemuan kedua penanyanya merupakan sistem kerja tuhan yang misterius, itu karena keduanya sama-sama bertanya tentang kesehatan mental.
“Ya, ibu Husna dan ibu Amel terima kasih, ini mereka berdua ngacung, mereka berdua dipilih random, ternyata sama, ininya sama tentang kesehatan mental ya, tuhan memang bekerja dengan cara yang misterius ya,” ujarnya yang dikutip dari laman YouTube Anies Baswedan, Senin (29/1).
Sehingga, dia menceritakan sedikit tentang istrinya yang seorang psikolog, ia bersyukur bahwa dapat didampingi oleh istrinya karena bisa menjadi treatment daily untuk dirinya supaya lebih tenang, namun dan merasa beruntung.
“Nah saya cerita sedikit, Alhamdulillah istri saya tercinta adalah seorang psikolog, jadi saya ada Psikologi Daily gitu, ada treatment daily, memastikan aman, jadi saya bersyukur sekali didampingi oleh istri tercinta seorang tercinta yang bisa membantu saya merasakan tenang, nyaman, dan beruntung betul,” ucapnya.
Menurutnya, beruntung untuk para suami yang memiliki istri seorang psikolog, namun untuk yang belum menikah itu merupakan pengalaman empiric yang dapat menjadi contoh.
“Jadi para suami dari para Psikolog, selamat ya anda beruntung punya istri Psikolog, bagi yang belum punya istri, dan belum punya suami, ini suatu pengalaman empiric aja nih,” tuturnya.
Sebagai anak dari Rasyid Baswedan, Anies telah membuat program terkait kesehatan mental ini di puskesmas-puskesmas di Jakarta, di saat dirinya memimpin ibu kota tersebut, bahkan sampai membuat aplikasi untuk mengidentifikasi kondisi kejiwaan seseorang.
“Nah terus terkait apa yang disampaikan ibu Husna tadi, betul, kami di Jakarta sudah memulai ada Kesehatan mental di puskesmas-puskesmas, bahkan ada aplikasi untuk melakukan self-assesment atas kondisi kejiwaan untuk medeteksi apakah ada tanda-tanda awal yang memerlukan pelayanan atau bantuan,” imbuhnya.
Maka dari itu, Anies Baswedan sangat concern dengan problem psikologis pada masyarakat Indonesia yang selalu tidak nyaman untuk bercerita di lingkungan sekitar, karena masih banyaknya steriotipe permasalahan psikologis masih menjadi suatu yang aib atau memalukan.
“Ini memang kadang-kadang yang merasakan problem psikologis kesehatan mental tidak selalu nyaman untuk bercerita kepada lingkungan, dan ada beban, seakan-akan psikologis itu seperti sesuatu yang Aib/memalukan,” pungkasnya.