HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, bahwa Indonesia telah memiliki fondasi ekonomi kuat untuk menghadapi ketidakpastian global yang masih berlangsung hingga saat ini.

Hal itu dapat dilihat dari kinerja perekonomian Indonesia yang terbilang cukup baik, dimana perekonomian Indonesia tumbuh 4,94 persen secara tahunan (yoy), atau 5,05 persen (ctc) pada kuartal ketiga 2023, dengan inflasi 2,61 persen yoy.

Bahkan ia menyebut, kinerja ekspor Indonesia sepanjang tahun 2023 mampu mencetak USD258,82 miliar dan masih lebih tinggi dari nilai impor yang sebesar USD221,89 miliar.

“Dengan demikian sebetulnya langkah-langkah makro Pemerintah Indonesia sudah berada dalam track yang benar,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Jumat (26/1).

Airlangga juga menyebut, bahwa Indonesia kini sudah naik kelas menjadi negara berpenghasilan menengah atas alias upper middle income country.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga menyinggung pembangunan proyek jangka panjang Giant Sea Wall (GSW) yang diklaimnya sebagai mesin utama penggerak ekonomi nasional. Sebab perlindungan pesisir pulau Jawa akan meningkatkan resiliensi, baik secara ekonomi maupun keamanan.

Dia pun menyebut, ke depan akan ada banyak proyek strategis nasional di utara Jawa, karena dinilai menjadi sebuah koridor yang seharusnya tidak ada gangguan.

“Nah, salah satu tidak ada gangguan itu adalah untuk menekan logistic cost lebih rendah dari 20 persen. Salah satunya ada Pelabuhan Patimban yang punya potensi sangat membantu di kawasan utara bagian barat. Terutama untuk industri otomotif dan manufaktur,” tutupnya.