JAKARTA, HOLOPIS.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) akan Uji Coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi dalam pemantauan kesehatan satuan pendidikan selama PTM berlangsung. Direktur Jenderal PAUD dan Pendidikan Dasar Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbudristek, Jumeri mengatakan penggunaan aplikasi milik Kementerian Kesehatan tersebut merupakan solusi keterbatasan akurasi dalam sistem pendataan milik Kemendikbudristek.

“Dikarenakan keterbatasan akurasi, kita tahu validitas laporan kurang karena ke lapangan tidak mungkin maka saat ini Kemendikbudristek dan Kemenkes sedang uji coba pendataan baru lewat PeduliLindungi,” ujar Jumeri, Jumat (24/9).

Aplikasi ini, timbal Jumeri akan menjadi aplikasi tunggal yang digunakan dalam pendataan kasus COVID-19 di lingkungan sekolah. Di mana hasil data tersebut nantinya dapat digunakan oleh Kemenkes maupun Kemendikbudristek.

Terkait teknis penggunaannya, pihaknya masih menunggu hasil uji dari tim terkait. Jumeri juga mengakui tak semua anak memiliki gadget khususnya siswa di daerah terpencil. Untuk itu, Jumeri juga masih menunggu solusi yang akan diterapkan nantinya.

“Ini makanya kita sedang melakukan uji coba. Tapi kami belum bisa memberikan langkah, tapi kira-kira akan ke sana,” tegas Jumeri.

Dalam kesempatan itu, Jumeri berkomentar soal 1.296 klaster COVID-19 di sekolah saat PTM berlangsung. Data tersebut diperoleh dari sistem pendataan milik Kemendikbudristek.

Jumeri mengklarifikasi bahwa data tersebut belum terverifikasi. “Sehingga pasti ditemukan banyak kesalahan-kesalahan,” terangnya.