HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menilai bahwa momentum yang paling tepat bagi Mahfud MD untuk mengundurkan diri dari jabatan publiknya sebagai Menko Polhukam seharusnya dilakukan pada awal dirinya mendeklarasikan sebagai Cawapres Ganjar Pranowo.
“Momentum mundur sebenarnya sudah lewat berbulan-bulan lalu. Jadi tak ada surprise lagi, alias nggak ngaruh,” kata Fadli Zon dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (24/1).
Hal ini disampaikan Fadli pasca mendengar statemen Mahfud yang berjanji akan segera mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pembantu Presiden Jokowi di Kabinet Indonesia Maju. Hal ini sebagai bentuk komitmennya dengan Ganjar Pranowo saat menerima pinangan sebagai Cawapres yang diusung oleh PDIP dan PPP itu.
Namun, Mahfud menyatakan bahwa rencana pengunduran dirinya itu tidak dalam waktu dekat ini. Namun akan menunggu momentum yang tepat, karena ingin mengajukan resign kepada Presiden Joko Widodo secara baik-baik.
Sayangnya kata Fadli, dengan posisinya saat ini sebagai Menko Polhukam, sangat aneh ketika Mahfud melayangkan serangan kepada pemerintah bahwa ada kegagalan di sektor Polhukam.
“Kritik Pak Mahfud MD kepada pemerintah di bidang Polhukam artinya mengkritik diri sendiri,” ujarnya.
Bahkan kata Fadli, kritikan Mahfud bahwa pedang hukum di Indonesia sudah tumpul hingga adanya bekingan aparat dan pejabat di sektor pertambangan khususnya yang ilegal justru sama halnya Mahfud menyatakan bahwa ia tidak becus menjadi menteri selama hampir 5 tahun terakhir.
“Hanya menunjukkan kegagalan diri sendiri,” pungkasnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa Mahfud MD menyatakan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari jabatan yang telah diamanahkan Presiden Joko Widodo selama ini. Hal ini menyusul dengan keputusannya menjadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Statemen ini juga disampaikan Mahfud pasca mendapatkan desakan dari masyarakat termasuk Ganjar Pranowo yang menyarankan dirinya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polhukam.
“Bahwa, saya pada saatnya yang tepat nanti, pasti akan mengajukan pengunduran diri secara baik-baik,” kata Mahfud MD di Semarang, Jawa Tengah Selasa malam.
Rencana pengunduran dirinya sebagai pembantu Jokowi di Kabinet Indonesia Maju tersebut juga merupakan komitmennya dengan Ganjar Pranowo saat dirinya menerima pinangan PDIP untuk menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
“Apa yang disampaikan Pak Ganjar soal pengunduran diri ke publik sore ini adalah kesepakatan saya dengan Pak Ganjar sejak awal,” jelasnya.