HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pertikaian antara Israel dan Hamas tampaknya masih belum akan mencapai titik usai. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pihak Israel menolak persyaratan yang diajukan Hamas untuk mengakhiri pertikaian dan membebaskan para sandera.
Israel mengaku tidak mau meninggalkan Hamas yang saat ini sedang menguasai Gaza.
“Sebagai imbalan atas pembebeasan sandera kami, Hamas menuntut diakhirinya perang, penarikan pasukan (Israel) dari Gaza, pembebasan semua pembunuh dan pemerkosa,” kata Netanyahu, dikutip Holopis.com, Senin (22/1).
Israel pun meneruskan serangan mereka kepada Gaza dan membom Khan Yunis dari udara menggunakan pesawat. Benjamin dengan keras mengatakan tidak akan mau membiarkan kelompok Hamas tetap utuh.
“Saya langsung menolak syarat penyerahan monster Hamas,” sebutnya.
Dijelaskan oleh Pejabat Senior Hamas, Sami Abu Zuhri, penolakan PM Benjamin Netanyahu berarti tidak ada lagi peluang akan dikembalikannya tawanan Israel di tanah Palestina.
Nasib Para Tawanan yang Belum Juga Dibebaskan Benjamin Netanyahu
Dibalik Netanyahu yang tak mau juga pergi dari Palestina, membuat nasib para tawanan di sana belum juga jelas.
Sebelumnya pada sebuah kesepakatan di November 2023, sambil ditengahi Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir, lebih dari 100 dari sekitar 240 sandera yang ditahan di Gaza dibebaskan dengan imbalan 240 warga Palestina yang sudah lebih dulu ditahan oleh Israel.
Sejak perjanjian tersebut berakhir, Netanyahu kembali mendapatkan tekanan agar menjamin pembebasan 136 sandera lainnya.
Pihak keluarga sandera pun menuntuk Netanyahu untuk melakukan aksi yang tegas agar menyelamatkan masyarakatnya sendiri.
“Jika perdana menteri memutuskan untuk mengorbankan para sandera, dia harus menunjukkan kepemimpinannya,” kata keluarga para korban sandera.
Mereka bahkan melakukan aksi protes di depan rumah Benjamin Netanyahu.
“Kami membutuhkan pemerintah agar segera memperbaiki masalah yang mereka timbulkan dan segera memulangkan para sandera ini,” demikian disampaikan ayah salah satu sandera.