HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seperti kita ketahui bersama bahwa kelainan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) itu memiliki gejala mudah hilang konsentrasi, hiperaktif dan juga impulsive, lalu apakah orang yang banyak bergerak itu termasuk ADHD, berikut pemaparan dari Psikolog Rizky Purnomo Adji Churnawan.
Dikutip dari Laman YouTube Holopis Channel, Sabtu (20/1), kita telah ketahui bersama, bahwa ADHD itu sendiri sudah dapat dikenali atau diindentifikasi, yaitu dengan memiliki 3 gejala yang melatarbelakanginya.
“Jadi untuk mendiagnosa salah satu gangguan, itu yang seperti saya bilang, untuk ADHD ada 3 karakteristik atau 3 gelaja penting, yaitu tidak bisa konsentrasi, kemudian hiperaktif dan impulsive,” ucap Rizky.
Namun, tidak semua yang berhubungan dengan hiperaktif atau banyak bergerak bisa dikatakan sebagai pengidap ADHD.
“Jadi, bisa saja orang yang banyak bergerak seperti saya contohnya, disaat menjelaskan banyak bergerak, itu mungkin tipe yang motorik, jadi belum tentu itu gangguan gitu,” tambahnya.
“Jadi memang harus kepakarnya sih untuk bisa tahu,” tuturnya.
Sementara, karena banyak sekali hal yang bisa diakses di sosial media, itu menyebabkan banyak anak muda sekarang yang melakukan self-diagnose.
“Jadi jangan self-diagnose, yang sering banyak dilihat pada anak-anak generasi sekarang tuh self-diagnose-nya itu kuat sekali,” tuturnya.
Maka dari itu, untuk memperkuat diagnosa apa yang kita rasakan pada diri kita sendiri, perlunya kita untuk pergi ke para ahli. Itu dibuktikan dengan banyaknya klien Rizky yang didapatnya disaat berkonsultasi kepadanya.
“Soalnya banyak klien saya juga datang karena self-diagnose juga untuk penguatan aja gitu,” ujarnya lagi.
Akan tetapi itu semua tidak semudah yang dipikirkan, perlu adanya tahap yang dilakukan demi menjadi pendukung pemeriksaan.
“Tapi kan kita juga harus sesuai tahapan,” katanya.