HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Garuda menyinggung posisi Megawati Soekarnoputri yang dianggap sangat sentral untuk berada di PDIP.

Wakil Ketua Umum Partai Garuda, Teddy Gusnaidi menegaskan, sosok Megawati hanya orang yang menumpang ketenaran dari seorang Soekarno.

“Memang fakta kok bahwa Megawati masuk ke politik bukan karena dirinya, tapi karena PDI waktu itu mau menjual nama soekarno untuk dulang suara,” kata Teddy dalam unggahannya di media sosial X seperti dikutip Holopis.com, Minggu (21/1).

“Itu tertuang dalam buku Megawati,” imbuhnya.

Teddy pun menyebut, posisi Megawati dipaksakan untuk mendompleng suara PDI pada masa itu.

“Untuk menaikkan suara PDI, Ketua PDI menarik trah Soekarno. Waktu itu Megawati hanya ibu rumah tangga biasa,” ucapnya.

Meski begitu, Teddy pun menyebut itu adalah hal yang biasa dilakukan bahkan sampai saat ini juga masih dilakukan oleh Megawati.

“Ini bukan hal yang memalukan, bukan hal negatif, karena tidak ada yang bisa memilih untuk lahir dari orang tua yang mana, ini sah-sah saja dan ini sejarah. Bahkan hingga hari ini Megawati masih menjual nama Soekarno dimana-mana,” tuturnya.

Posisi Megawati yang pernah menjabat sebagai Presiden pun ditegaskan oleh Teddy adalah bukan berdasarkan pilihan oleh rakyat.

“Memang fakta kok bahwa Megawati tidak dipilih langsung oleh rakyat saat jadi wapres karena konstitusinya waktu itu tidak ada pemilihan langsung,” tegasnya.

Oleh karena itu, Megawati pun ditegaskan Teddy, tidak bisa menyamakan perjuangan yang sedang dihadapi oleh Gibran Rakabuming dalam Pilpres 2024.

“Memang fakta kok bahwa perjuangan Gibran saat ini lebih berat daripada Megawati karena pemilihan langsung oleh rakyat. Dan ini bukan hal yang hina, karena ini bagian dari perjalanan politik,” tandasnya.