HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali menekankan bahwa program bantuan sosial pangan atau yang disebut bansos pangan menjadi upaya pemerintah untuk memulihkan perekonomian nasional.
Untuk itu, Airlangga menegaskan, bahwa pemerintah akan terus mendorong bansos pengan guna menopang daya beli masyaraka dan menekan tingkat inflasi, yang pada akhirnya menumbuhkan pertumbuhan ekonomi.
“Jadi, saya katakan bahwa bansos itu memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional,” kata Airlangga dalam keterangan resminya yang dikutip Holopis.com di Jakarta, Minggu (21/1).
Airlangga menuturkan, bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan arahan agar penyaluran bansos pangan yang telah berlangsung sejak 2023 tersebut, diperpanjang hingga Juni 2024.
Nantinya, berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), penerima bantuan pada tahun 2024 tercatat sebanyak 22 juta penerima, dimana masing-masing mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram (kg) per bulan.
Jumlah penerima itu meningkat bila dibandingkan tahun 2023 yang hanya tercatat sebanyak 21,3 juta penerima.
Airlangga pun kembali menekankan, bahwa bansos pangan ini menjadi salah satu unsur penekan harga beras di tingkat konsumen, serta menjaga level inflasi nasional.
“Implementasi program tersebut juga mampu berperan dalam menjaga daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan,” tandasnya.