HOLOPIS.COM, RIAU – Kepala BNPB, Letjen Suharyanto menyerahkan sejumlah bantuan pangan dan non-pangan kepada pemerintah kabupaten/kota dan provinsi Riau.

Bantuan yang disalurkan pada Kamis (18/1) tersebut bertujuan untuk mendukung penanganan pemerintah daerah terhadap warga yang terdampak banjir.

Suharyanto pun menyerahkan bantuan pangan dan non-pangan kepada pemerintah daerah di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Selain bantuan tersebut, BNPB memberikan dana siap pakai (DSP) untuk 10 wilayah kabupaten/kota sebesar Rp250 juta, sedangkan Provinsi Riau Rp350 juta.

Sementara itu, bantuan pangan dan non-pangan yang diberikan BNPB berupa makanan siap saji 500 paket, sembako 500 paket, selimut 500 buah, matras 500 buah,  hygiene kits 500 paket, sabun cair 500 botol, tower lamp 5 unit, pompa alcon 5 unit, tenda keluarga 4 unit, tenda pengungsi 2 unit, genset 2 unit, perahu dan mesin 2 unit.

Selain memberikan bantuan, Suharyanto juga turut meninjau sejumlah wilayah terdampak banjir dengan helikopter untuk melihat kondisi terkini wilayah Pelalawan dan Indragiri Hulu (Inhu) yang masih terdapat genangan.

Suharyanto menyempatkan untuk mendarat di Kecamatan Rengat, Inhu, untuk bertemu dengan warga terdampak di pos pengungsian Danau Raja. Di situ Suharyanto membagikan bantuan simbolis BNPB.
 
“Memang banjir tahun ini merupakan siklus hampir dua puluh tahun sekali karena curah hujan cukup besar,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (19/1).
 
Menyikapi bencana banjir ini, Pemerintah Provinsi Riau telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir selama 10 hari. Status tersebut berlaku sejak 22 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024. Penetapan ini bertujuan untuk mengoptimalkan dukungan penanganan darurat ke wilayah kabupaten dan kota.

Suharyanto mengatakan, sampai hari ini masih ribuan masyarakat yang mengungsi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau per Rabu (17/1) total warga mengungsi berjumlah 2.523 KK (9.930 jiwa). Pengungsian tersebar di enam kabupaten, yaitu Pelalawan, Rokan Hilir, Inhu, Dumai, Bengkalis dan Siak.
 
Dari pantauan udara, Suharyanto melihat dampak banjir juga mengakibatkan terganggunya akses jalan penghubung provinsi mulai dari Sumatra Utara, Sumatra Barat sampai ke Provinsi Riau, ada yang tergenang air. Menurutnya, ini membutuhkan penanganan secara komprehensif.
 
Suharyanto menambahkan, warga terdampak rata-rata sudah mengungsi lebih dari satu minggu. Pihaknya mengharapkan banjir dapat segera surut dan masyarakat dapat beraktivitas normal.
 
Saat meninjau pos pengungsian di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Suharyanto melihat kondisi warga yang terdampak banjir dan memastikan penanganan warga terdampak berlangsung baik. Wilayah yang masih tergenang berada di Kecamatan Rumbai.

Saat bertemu kelompok ibu di pos pengungsian, Suharyanto menyemangati mereka dalam menghadapi bencana. Kepala BNPB juga meminta para warga untuk bersabar ketika berada di pengungsian. Sebelum meninggalkan tempat itu, ia menyerahkan kembali bantuan kepada warga terdampak.