Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
NewsEkobizUtang Pemerintah Terus Bertambah, Kini Jadi Rp8.144 Triliun

Utang Pemerintah Terus Bertambah, Kini Jadi Rp8.144 Triliun

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Utang pemerintah kembali bertambah, dari yang semula tercatat sebesar Rp8.041,01 meningkat menjadi Rp8.144,69 triliun pada akhir Desember 2023.

Berdasarkan buku APBN Kita Edisi Januari 2024 yang dirilis Kementerian Keuangan (Kemenkeu), rasio utang pemerintah pada pada akhir tahun 2023 tercatat sebesar 38,59 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Nilai rasio utang tersebut lebih rendah dibandingkan akhir 2022 dan pada puncak pandemi Covid-19 di akhir 2021,” tulis Kemenkeu seperti dikutip Holopis.com, Kamis (18/1).

Kemenkeu mengklaim, rasio utang pemerintah hingga akhir 2023 masih terjaga di bawah batas aman yang telah ditetapkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara, yang sebesar 60 persen PDB.

Bahkan rasio utang tersebut masih lebih baik dari yang telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah 2023-2026 di kisaran 40 persen.

“Pemerintah senantiasa melakukan pengelolaan utang secara cermat dan terukur lewat komposisi mata uang, suku bunga, serta jatuh tempo yang optimal,” tulis Kemenkeu.

Berdasarkan sumbernya, mayoritas utang pemerintah berasal dari dalam negeri dengan proporsi sebesar 71,73 persen. Sementara berdasarkan instrumen, komposisi utang pemerintah sebagian besar berupa Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,16 persen.

Kemenkeu menyebutkan, pemerintah mengutamakan pengadaan utang dengan jangka waktu menengah-panjang dan melakukan pengelolaan portofolio utang secara aktif.

Per 31 Desember 2023, profil jatuh tempo utang pemerintah terhitung cukup aman dengan rata-rata tertimbang jatuh tempo (average time maturity/ATM) yang tercatat di kisaran 8 tahun.

Pengelolaan utang pemerintah melalui penerbitan SBN pun disebutkan turut mendukung pengembangan dan pendalaman pasar keuangan domestik, inklusi keuangan, serta peningkatan literasi keuangan masyarakat dari savings society menjadi investment society.

Hal ini tercermin dari kepemilikan investor individu di SBN domestik yang terus mengalami peningkatan sejak 2019 yang hanya sebesar 2,95 persen menjadi 7,72 persen pada akhir 2023.

Adapun, perbankan tercatat sebagai pemilik SBN domestik terbesar, yang mencapai 26,51 persen, diikuti perusahaan asuransi dan dana pensiun yang memegang sekitar 18,47 persen.

Kepemilikan oleh Bank Indonesia tercatat sebesar 19,43 persen yang digunakan sebagai instrumen pengelolaan moneter. Sedangkan kepemilikan asing di SBN tercatat sebesar 14,93 persen, termasuk kepemilikan oleh pemerintah dan bank sentral asing.

“Untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan utang dalam jangka panjang, pemerintah akan terus berupaya mewujudkan pasar SBN domestik yang dalam, aktif, dan likuid,” pungkas Kemenkeu.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.

Harga Bahan Pangan Kompak Naik di Akhir Pekan

Harga bahan pangan secara nasional di tingkat pedagang eceran terpantau mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Segini Harga Emas Galeri 24, Antam hingga UBS di Pegadaian

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan, kecuali emas UBS yang mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Sabtu 21 September 2024.