Jumat, 20 September 2024
Jumat, 20 September 2024
NewsEkobizBI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen

BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga di Level 6 Persen

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) diproyeksi bakal menahan suku bunga acuannya di angka 6 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 16-17 Januari 2024.

Menurut Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky, keputusan BI menahan suku bunga acuan dikuatkan dengan tingkat inflasi pada periode Desember 2023 yang terbilang cukup terkendali, di tengah kondisi ketidakpastian karena adanya El-Nino. .

“BI perlu mempertahankan suku bunga kebijakan pada 6 bulan ini,” ucap Teuku Riefky dalam laporan analisisnya yang dikutip Holopis.com, Rabu (17/1).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), realisasi inflasi 2023 jauh di bawah angka inflasi 2022 yang tercatat sebesar 5,51 persen secara tahunan atau year on year (yoy) akibat lonjakan harga komoditas dan energi.

Sebelum 2022, inflasi sepanjang tahun selalu lebih rendah dari batas bawah kisaran target BI sebesar 2 persen, seiring dengan melemahnya permintaan agregat selama pandemi Covid-19.

Secara keseluruhan, inflasi Indonesia selama 2023 menunjukkan tren penurunan dan mampu dijaga dalam kisaran target BI.

“Menimbang capaian di 2023, kami optimis pemerintah dan BI memiliki kapasitas yang cukup untuk mencapai target inflasi tahun 2024,” kata Riefky.

Kemudian dari sisi eksternal, keyakinannya bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuannya terlihat dari bagaimana kinerja perdagangan Indonesia yang secara konsisten mencatatkan surplus sepanjang tahun 2023 dan tercatat surplus sebesar US$ 3,3 miliar di Desember 2023.

Kemudian untuk mata uang rupiah, performanya masih relatif baik jika dibanding dengan mata uang negara berkembang lainnya. Walapun di dua minggu pertama 2024, terdapat adanya pelemahan.

Kemudian dari sisi arus modal dalam beberapa pekan terakhir, terdapat arus modal masuk ke Indonesia. Hingga pekan kedua Januari, akumulasi arus modal masuk mencapai US$ 0,97 miliar sejak pertengahan Desember.

Perlambatan arus modal ini tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi juga negara berkembang lainnya. Hal itu karena sebagian besar dipengaruhi oleh pandangan investor yang meyakini probabilitas the Fed memotong suku bunga acuannya di kuartal I-2024 mencapai sekitar 70 persen, walaupun terjadi kenaikan inflasi AS di Desember 2023.

“Perlambatan aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, sebagian dipengaruhi oleh pandangan investor yang meyakini probabilitas the Fed memotong suku bunga acuannya di kuartal I-2024 mencapai sekitar 70 persen,” terang Riefky.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Teknologi Makin Canggih, Jokowi Ingatkan 85 Pekerjaan Bakal Hilang Tahun Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan sebanyak 85 juta pekerjaan akan hilang pada tahun 2025, seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih.

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berakhir Lesu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini, Jumat (20/9).

PT MRT Jakarta Raih Penghargaan Industry Award di Dubai

PT MRT Jakarta (Perseroda) meraih penghargaan pemenang “Industry Award” 2024 untuk region Eropa, Timur Tengah, Afrika/Asia Pasifik/Amerika.

Dorong Transformasi Perpajakan, Sri Mulyani Teken MLI STTR

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati bersama dengan pimpinan dari 42 negara atau yurisdiksi lain telah resmi menandatangani Multilateral Instrument Subject to Tax Rule (MLI STTR).