HOLOPIS.COM, JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Bangsa (GNB), Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan alasannya melakukan pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat sekaligus mantan Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada hari Minggu (14/1).
Agenda utama adalah menyampaikan uneg-uneg mereka terhadap persoalan bangsa saat ini secara utuh agar bisa menjadi pandangan lanjutan bagi SBY untuk ikut memikirkan apa yang menjadi keresahan mereka.
“Beragam pandangan disampaikan seluruh anggota GNB secara bergantian, terkait adanya fenomena kehidupan sosial politik, khususnya jelang Pilpres dan Pileg, yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa,” kata Lukman dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Holopis.com, Senin (15/1).
Dari paparan yang disampaikan, Lukman bersyukur ternyata SBY juga memiliki pandangan yang sejalan dengan GNB. Hanya saja ada pesan penting yang disampaikan oleh SBY dalam pertemuan yang dilakukan kedua belah pihak itu, yakni bagaimana sebuah polarisasi akibat pemilu tak boleh sampai mengganggu eksistensi kebangsaan dan kenegaraan di Indonesia.
“Sejalan dengan pikiran kami, Pak SBY wanti-wanti berpesan bahwa polarisasi akibat Pemilu adalah keniscayaan. Namun hal itu tak boleh sampai timbulkan konflik horizontal di tingkat akar rumput yang bisa mengoyak keutuhan bangsa,” terang Lukman.
Kemudian, mantan Menteri Agama di Kabinet Indonesia Kerja era kepemimpinan Jokowi-JK itu mengatakan, bahwa SBY sangat terbuka dengan semua masukan yang disampaikan oleh elemen masyarakat sipil termasuk GNB.
“Beliau amat mengapresiasi pendekatan dan langkah masyarakat sipil yang gaungkan pentingnya menerapkan nilai, moral, asas kepatutan dan kepantasan dalam kelola kehidupan bersama,” paparnya.
Bahkan Lukman juga menyampaikan bahwa SBY pun mengajak semua masyarakat dan elemen warga sipil agar tetap aktif dalam mengontrol jalannya sistem demokrasi di Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
“Pak SBY berharap agar upaya penyadaran itu terus dan makin gencar digaungkan di masyarakat,” tukasnya.
Terakhir, Lukman menyampaikan bahwa GNB didirikan sebagai wujud elemen yang ikut melakukan kontrol terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.