Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Investasi di sektor hulu minyak dan gas (migas) mulai bergairah. Hal itu tercermin dari realisasi di hulu migas yang sepanjang tahun 2023 telah mencapai US$13,7 miliar.

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, bahwa realisasi yang terbilang cukup baik itu ditopang oleh perbaikan sejumlah aktivitas sektor hulu migas sepanjang tahun 2023 lalu.

“Biaya yang paling besar adalah pengeboran dan secara produktivitas kita lebih baik karena decline produksi sudah mulai bisa kita perbaiki,” ungkap Dwi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Minggu (14/1).

Adapun bila dibandingkan dengan tahun 2022, realisasi investasi hulu migas tahun 2023 yang sebesar US$ 13,7 miliar ini mengalami peningkatan sebesar 13 persen, sekaligus menjadikannya sebagai realisasi terbesar sejak tahun 2016.

Selain itu, raihan ini diklaim melampaui pertumbuhan investasi hulu migas global yang diperkirakan berada di kisaran 6,5 persen.

Meski demikian, capaian investasi ini baru mencapai angka 88 persen dari target investasi hulu migas tahun 2023 yang ditetapkan sebesar US$15,56 miliar.

“Kami bersyukur selain melalui program kerja yang masif dan agresif, pelaksanaan transformasi hulu migas sesuai rencana strategis Indonesia Oil & Gas 4.0 berjalan dengan baik, yang hasilnya dapat terlihat dengan semakin masifnya investasi di sektor hulu migas, meskipun di tengah munculnya tantangan baru yaitu berkembangnya investasi di sektor energi bersih”, terang Dwi.

Dwi pun menyampaikan, pihaknya optimis tren investasi akan terus meningkat di masa mendatang. Pasalnya, realisasi investasi hulu migas di tahun 2023 ini pertama kalinya mampu melampaui target investasi yang telah ditetapkan dalam LTP, yakni sebesar US$13 miliar.

“Untuk tahun 2024, kami telah menetapkan target investasi yang jauh lebih tinggi sekitar US$ 17,7 miliar atau diatas target LTP yang sebesar US$ 16 miliar”, pungkas Dwi.