HOLOPIS.COM, JABAR – BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) menyalurkan bantuan dalam berbagai bentuk untuk membantu warga yang terdampak tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Penyerahan yang disampaikan Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNPB, Lilik Kurniawan itu dilakukan atas arahan Kepala BNPB guna memberikan dukungan sekaligus memastikan upaya penanganan darurat bencana dapat berjalan secara maksimal.
“BNPB menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta rupiah untuk operasional dan penanganan darurat,” kata Lilik dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (13/1).
Usai penyerahan bantuan, Lilik bersama rombongan pun meninjau lokasi posko darurat lapangan di Desa Sipedang, Kecamatan Banjar Mangu dengan mengendarai sepeda motor.
Selain posko darurat, di lokasi itu juga difungsikan sebagai dapur umum lapangan termasuk posko kesehatan yang dioperasikan atas kolaborasi pentahelik antara TNI, Polri, BPBD, PMI dan Dinas Kesehatan.
Lilik pun menilai bahwa posko darurat dengan segala pelayanan masyarakat terdampak bencana itu sudah baik dan sesuai seperti yang diharapkan.
“Segala kebutuhan dasar masyarakat terdampak sudah dapat dipenuhi tak kurang dari apapun,” imbuhnya.
Saat meninjau dapur lapangan, Lilik melihat langsung bagaimana proses pemenuhan makanan dan kebutuhan lain bagi warga terdampak yang dikelola secara bersama dan melibatkan kolaborasi antara masyarakat itu sendiri bersama pemerintah setempat. Lilik mengapresiasi bentuk kerja sama yang bagus tersebut dalam upaya penanganan darurat yang dilakukan secara gotong-royong dan diharapkan dapat menjadi contoh yang baik.
“Dapur umum ini dikelola oleh ibu-ibu yang ada di sana. Bahan makanan disuplai oleh masyarakat yang ingin saling membantu sesama. Alat-alatnya milik tagana dan BPBD. Dapur umum ini dapat memenuhi kebutuhan permakanan bagi 149 orang pengungsi yang terbagi di lima desa,” jelasnya.
“Saya kira ini contoh bagus. Masyarakat saling membantu dengan hasil pertanian yang mereka miliki. Bahkan relawan seluruh banjarnegara turun dan bergantian,” sambungnya.
Usai meninjau dapur lapangan, Lilik kemudian mengecek kesiapan tim kesehatan dari Puskesmas dibantu PMI. Menurutnya, penanganan kesehatan masyarakat khusus warga terdampak sudah sangat bagus.
Apabila ada masyarakat yang memiliki keluhan dan harus mendapatkan pelayanan ekstra, maka tim kesehatan yang ada di posko langsung dapat menerbitkan rujukan kepada yang bersangkutan untuk mendapatkan pelayanan di RSUD setempat.
“Puskesmas bergantian shift dibantu PMI. Jika ada pengungsi dengan keluhan yang cukup parah bisa dirujuk ke RSUD secara langsung,” ungkapnya.
Terkait pendidikan anak sekolah, Lilik mengatakan bahwa mereka tetap dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar, sebab gedung sekolah tidak terdampak dan tidak digunakan untuk tempat pengungsian.
*Anak-anak sekolah seperti biasa karena tidak terdampak dan tidak dipakai pengungsi,” tutupnya.
Lilik diketahui juga melakukan peninjauan ke lokasi terdampak bencana tanah longsor di Desa Sipedang. Di lokasi itu Deputi logpal turut menyerahkan bantuan logistik kepada masyarakat terdampak termasuk pengungsi sebanyak 18 KK atau 62 jiwa.
Adapun dukungan logistik dan peralatan yang diserahkan meliputi tenda keluarga 4×4 50 set, sembako 200 paket, makanan siap saji 200 paket, terpal 200 lembar, hygine kit 200 paket, selimut 200 lembar, matras 200 lembar, valtbed 100 unit, genset 2 unit, dan alkon/sedot air 2 unit. Penyerahan dukungan itu dilakukan secara simbolis oleh Deputi logpal BNPB kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjarnegara.
Secara umum berdasarkan hasil kaji cepat sementara, wilayah terdampak tanah longsor ini mencakup enam kecamatan yang meliputi Banjar Mangu, Bulan, Pagentan, Wanayasa, Pandan Arum dan Susukan.