JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah mengklaim telah menyerap lebih dari 50 persen dari pagu anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) per 17 september 2021 mencapai Rp395,92 triliun.
“Realisasi dana PEN di 17 september mencapai 53,2 persen dari pagu Rp744,77 triliun. Ini sudah digunakan Rp395,92 triliun,” kata Airlangga, Senin (21/9).
Airlangga memaparkan serapan anggaran terbesar terjadi pada klaster perlindungan sosial (perlinsos) dan klaster kesehatan. Dimana untuk realisasi klaster kesehatan mengalami peningkatan dari Rp47,71 triliun di kuartal II menjadi Rp97,28 triliun.
Sedangkan klaster perlinsos meningkat dari Rp66,43 triliun di kuartal II menjadi Rp112,87 triliun. Selanjutnya untuk klaster program prioritas meningkat dari Rp41,83 triliun di kuartal II menjadi Rp59,51 triliun.
“Dukungan UMKM itu sudah 42,1 persen, yaitu Rp51,27 triliun [di kuartal II] dan itu sudah meningkat jadi Rp68,35. Demikian pula klaster insentif usaha, itu sudah Rp57,92 triliun atau 92,2 persen,”jelasnya.
Terkait perlinsos, khususnya untuk Program Kartu Prakerja sepanjang tahun 2021, yaitu batch 12 sampai dengan 20, pemerintah telah memberikan manfaat kepada sebanyak 5,2 juta penerima. Empat juta penerima telah menyelesaikan pelatihan dan 3,8 juta penerima telah mendapatkan insentif dengan jumlah insentif yang disalurkan mencapai Rp7,3 triliun.
“Batch [Kartu Prakerja] ini sekarang sedang dimulai gelombang ke-21 dengan 754 ribu peserta,” imbuhnya.
Untuk pogram perlinsos Bantuan Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh atau BSU, dari total anggaran sebesar Rp8,8 triliun hingga 17 September telah disalurkan kepada 4,61 juta pekerja yang masing-masing menerima Rp1 juta.
“Kemudian Banpres Produktif Usaha Mikro realisasinya adalah Rp15,25 triliun untuk 12,71 juta pelaku usaha mikro atau 99,30 persen dari total anggaran,” pungkasnya.