HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT KAI Commuter (KCI), Asdo Artriviyanto menyampaikan kabar terkait pengadaan kereta impor yang ditargetkan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2024 ini.
Dia pun memastikan, kereta impor yang akan tiba di Indonesia tersebut benar-benar dalam kondisi baru, bukan bekas.
“Kita impor yang baru, benar-benar baru. Ini kan kita kejar supaya tahun 2024 bisa ter-deliver di Indonesia,” kata Asdo dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Kamis (11/1).
Asdo mengatakan, pihaknya akan menyiapkan Rp8,65 triliun untuk pengadaan KRL hingga 2027, termasuk untuk impor 3 trainset kereta baru. Ia menuturkan, pihaknya mendapat suntikan modal sebesar Rp5 triliun, namun baru cair di tahun ini sebesar Rp2 triliun. Sedangkan sisanya bakal cair hingga 2026.
Teekait negara asal kereta, kata Asdo, pihaknya masih melakukan penjajakan dengan lima manufaktur kereta untuk pengadaan KRL baru ini. Pihaknya juga banyak berkoordinasi dengan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait spesifikasi dan harga paling cocok dengan Indonesia.
“Kita punya beberapa referensi, dan kita ada pendampingan dari Ditjen KA terkait speknya supaya tidak salah, dan disesuaikan dengan kondisi prasarana di sini, listriknya, treknya, lebar keretanya, dan belum spek yang secara teknis detail yang harus sesuai dengan prasara
Asdo tak merinci manufaktur dari mana saja yang sudah dijajaki KCI untuk impor kereta baru. Yang jelas ada lima manufaktur kereta yang dijajaki KCI.
“Kalau tawaran banyak, tapi harganya selangit. Sejauh ini ada lima manufaktur yang prospeknya itu kurang lebih bisa masuk di prasarananya di Indonesia ini,* ujar Asdo.
Sejalan dengan proses importasi kereta baru, Asdo juga menjelaskan beberapa rangkaian sudah mulai dikirim ke PT INKA untuk dilakukan retrofit. Hingga kini sudah ada empat kereta yang mulai diproses retrofitnya.