JAKARTA, HOLOPIS.COM – Pemerintah mengklaim bahwa kondisi penyebaran Covid-19 khususnya di Pulau Jawa dan Bali saat ini sudah mengalami penurunan yang sangat signifikan.

Koordinator PPKM Jawa Bali Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, posisi Indonesia sendiri saat ini untuk kasus rata rata sudah berada di bawah standar yang ditetapkan oleh organisasi kesehatan dunia atau WHO.

“Situasi pandemi covid 19 terus menunjukkan perbaikan dan hasil estimasi dari tim epidimiolog dari fakultas kedokteran Universitas Indonesia menunjukkan untuk pertama kalinya selama pandemi ini sudah berada di bawah satu. Yakni sebesar 0,98 angka ini berarti setiap satu kasus covid 19 rata-rata menularkan ke 0,9 orang atau jumlah kasus akan terus berkurang,” kata Luhut, Senin (20/9).

Luhut juga menyebutkan kabar gembira lainnya yakin status pelaksanaan PPKM seluruhnya khusus untuk Jawa dan Bali juga sudah menunjukan hasil yang positif. Dimana tidak ada lagi akhirnya Kabupaten atau kota yang berada di PPKM Level 4.

“Dari berbagi perbaikan tersebut saya sampaikan bahwa saat ini tidak lain kabupaten kota yang berada di level 4 di jawa-bali jadi semua pada level 3 dan 2,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Luhut menyampaikan keputusan Presiden Jokowi yang masih akan tetap melaksanakan kebijakan PPKM di Pulau Jawa dan Bali. Dimana kebijakannya pelaksanaan PPKM akan dilakukan selama durasi dua minggu.

“Dalam arahan Presiden ini diputuskan bahwa dengan melihat perkembangan yang ada maka perubahan PPKM level diperlakukan selama dua minggu untuk Jawa Bali. Namun evaluasi tetap dilakukan setiap minggunya untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat Kami tidak akan melakukan perubahan-perubahan yang drastis,” tegasnya.

Luhut juga kembali meminta pengertian masyarakat dengan kondisi saat ini untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab, potensi timbulnya gelombang ketiga dengan timbulnya varian baru masih sanga dimungkinkan.

“Saya mohon pengertian teman masyarakat Indonesia untuk hal ini. Kenapa tidak karena kita tidak ingin membuat kesalahan dan banyak yang kita tidak ketahui juga masih mengenai delta varian ini,” pintanya.